Senin siang tanggal 12 Desember 2011, Menteri Negara Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring meresmikan Desa Informasi di Desa Janapria Kabupaten Lombok Tengah. Bersamaan waktunya, dibentuk di 15 kecamatan se Indonesia.
Diselenggarakan acaranya di halaman SMP Negeri 1 Janapria, ini adalah desa informasi ke 76 di Indonesia. Rencananya, hingga tahun 2014 mendatang akan menyiapkan 500 desa. ‘’Perjuangan kita harus mengubah nasib kita,’’ kata Tifatul sewaktu berbicara sebelum diresmikannya desa informasi tersebut. Ia mengutip surat Ar Ra’d ayat 11 tentang nasib suatu kaum. Di umbul-umbul yang dipasang Kominfo di sekitar desa itu juga berisi kutipan surat tersebut.
Menurutnya, Presiden Korea Selatan Park Chung Hee yang pernah berkunjung ke Banda Aceh sekitar tahun 1970 terkesan dengan isi surat Ar Ra’d tersebut. Akhirnya negerinya menjadi maju dan modern dikenal sebagai memiliki berbagai keunggulan diantaranya di bidang soft ware, otomotif. Demikian pula dengan Vietnam yang semula dikenal sebagai negeri perang, yang mampu menguir Amerika Serikat, Perancis dan China, sejak dipimpin oleh Presiden Ho Chi Minh, kini telah berubah menjadi negara maju.
Bentuk dari desa informasi adalah adanya telpon masuk desa, internet, televisi, komunitas informasi dan radio komunitas. Di sana, Tifatul Sembiring juga melakukan telewicara menggunakan layar laptop melalui sebuah Mobile-Pusat Layanan Internet Kecamatan (M-PLIK) dengan operator M-PLIK di Pringgasela Kabupaten Lombok Timur.
Sebelumnya Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Badrul Munir mengemukakan bahwa kehadiran desa informasi ini sungguh sangat tepat. Potensi Kabupaten Lombok Tengah yang telah memiliki kelengkapan infrastruktur : Bandara Internasional Lombok, Pelabuhan Perikanan Teluk Awang, kawasan wisata Mandalika, dua bendungan, sumber mata air dan air terjun, perkebunan serta potensi flora dan fauna yang lengkap. ‘’Tinggal ikhtiar mengelolanya,’’ ujarnya.
Saat ini, kemiskinan di Lombok Tengah berada di urutan ke-6 dari 10 kota dan kabupaten se NTB. Evaluasi Badan Pusat Statistik yang dilakukan pada bulan Maret 2011 adalah 18,82 persen dari jumlah penduduknya. Ia mengatakan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah sudah tepat memilih pariwisata dan ketahanan pangan sebagai fokus pembangunan daerahnya, sebagaimana pilihan Pemerintah Provinsi NTB. ‘’Lombok Tengah sudah on the track,’’ ucapnya.
Bupati Lombok Tengah Suhaili Fadli Thohir dalam laporannya sebelumny memang menyinggung masalah pariwisata dan pangan dalam program daerahnya.(*)
SUMBER : LOMBOKNEWS
Diselenggarakan acaranya di halaman SMP Negeri 1 Janapria, ini adalah desa informasi ke 76 di Indonesia. Rencananya, hingga tahun 2014 mendatang akan menyiapkan 500 desa. ‘’Perjuangan kita harus mengubah nasib kita,’’ kata Tifatul sewaktu berbicara sebelum diresmikannya desa informasi tersebut. Ia mengutip surat Ar Ra’d ayat 11 tentang nasib suatu kaum. Di umbul-umbul yang dipasang Kominfo di sekitar desa itu juga berisi kutipan surat tersebut.
Menurutnya, Presiden Korea Selatan Park Chung Hee yang pernah berkunjung ke Banda Aceh sekitar tahun 1970 terkesan dengan isi surat Ar Ra’d tersebut. Akhirnya negerinya menjadi maju dan modern dikenal sebagai memiliki berbagai keunggulan diantaranya di bidang soft ware, otomotif. Demikian pula dengan Vietnam yang semula dikenal sebagai negeri perang, yang mampu menguir Amerika Serikat, Perancis dan China, sejak dipimpin oleh Presiden Ho Chi Minh, kini telah berubah menjadi negara maju.
Bentuk dari desa informasi adalah adanya telpon masuk desa, internet, televisi, komunitas informasi dan radio komunitas. Di sana, Tifatul Sembiring juga melakukan telewicara menggunakan layar laptop melalui sebuah Mobile-Pusat Layanan Internet Kecamatan (M-PLIK) dengan operator M-PLIK di Pringgasela Kabupaten Lombok Timur.
Sebelumnya Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Badrul Munir mengemukakan bahwa kehadiran desa informasi ini sungguh sangat tepat. Potensi Kabupaten Lombok Tengah yang telah memiliki kelengkapan infrastruktur : Bandara Internasional Lombok, Pelabuhan Perikanan Teluk Awang, kawasan wisata Mandalika, dua bendungan, sumber mata air dan air terjun, perkebunan serta potensi flora dan fauna yang lengkap. ‘’Tinggal ikhtiar mengelolanya,’’ ujarnya.
Saat ini, kemiskinan di Lombok Tengah berada di urutan ke-6 dari 10 kota dan kabupaten se NTB. Evaluasi Badan Pusat Statistik yang dilakukan pada bulan Maret 2011 adalah 18,82 persen dari jumlah penduduknya. Ia mengatakan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah sudah tepat memilih pariwisata dan ketahanan pangan sebagai fokus pembangunan daerahnya, sebagaimana pilihan Pemerintah Provinsi NTB. ‘’Lombok Tengah sudah on the track,’’ ucapnya.
Bupati Lombok Tengah Suhaili Fadli Thohir dalam laporannya sebelumny memang menyinggung masalah pariwisata dan pangan dalam program daerahnya.(*)
SUMBER : LOMBOKNEWS