Tergiur cerita orang tentang mudahnya mendapatkan uang dari aktifitas menambang emas di Kawasan Sekotong, sejumlah warga tergoda memilih meningkggalkan pekerjaan utamanya di desa. Hal ini dilakukan warga Dusun Ambat, Desa Saba, Kecamatan Janapria bernama Surahuddin Efendi dan Muhammad Tahir Warga Desa Durian Kecamatan Janapria.
Surahuddin yang dulunya menjadi tukang Las di desanya ini terhitung sudah dua bulan sudah berada di Sekotong. Namun, menurut pengakuan keluarganya, Surahuddin belum jua menemu nasib baik.
Dihubungi via telepon, Surahuddin mengaku memilih meninggalkan pekerjaannya di desa dan pergi menjadi penggali emas di Sekotong karena tergiur cerita temannya yang pernah kekawasan tersebut. Hal lain, Surahuddin mengaku karena pekerjaan tukang las tak banyak memberikan hasil.
“Enam bulan terakhir saya tak pernah ada order, daripada nganggur dirumah ya saya kesini” Katanya melalui sambungan telepon seluler.
Nasib Muhammad Tahir tak jauh berbeda dengan Surahuddin. Bahkan sudah satu setengah bulan ia menghilang belum jua ada kabarnya. Menurut keterangan isterinya, Muhammad Tahir pergi pada awal april lalu dan terakhir mengontaknya seminggu setelah kepergiannya itu.
“Sampai sekarang tidak ada kabarnya lagi” Kata Isterinya.
Kepergian dua dua warga ini membuat khawatir keluarganya masing-masing. Paman dari Surahuddin misalnya, sangat khawatir karena menurut cerita yang ia terima, kejadian-kejadian seperti kecelakaan tertimbun lubang atau di aniaya orang di Sekotong sangat rawan. Karena ini, ia mengaku pernah menyarankan Surahuddin untuk mengurungkan niatnya pergi namun dia ngotot untuk pergi.
“Saya sudah sarankan agar dia cari kerja disini saja, tapi dia ngotot, katanya disana lebih menjanjikan” Cerita Pamannya yang enggan ditulis namanya.
Pamannya juga mengaku cemas karena dengan keluarga Surahuddin terutama isterinya yang saat ini punya anak kecil dan taka ada temannya dirumah mengasuh anaknya tersebut.
“Kami saat ini hanya berdoa semoga dia selamat sampai pulang nanti, kalo ada informasi terntang dia tolong kami di kasi tau ya” Mohon pamannya pada Tabayyun [MTR-Tabayyun]
Surahuddin yang dulunya menjadi tukang Las di desanya ini terhitung sudah dua bulan sudah berada di Sekotong. Namun, menurut pengakuan keluarganya, Surahuddin belum jua menemu nasib baik.
Dihubungi via telepon, Surahuddin mengaku memilih meninggalkan pekerjaannya di desa dan pergi menjadi penggali emas di Sekotong karena tergiur cerita temannya yang pernah kekawasan tersebut. Hal lain, Surahuddin mengaku karena pekerjaan tukang las tak banyak memberikan hasil.
“Enam bulan terakhir saya tak pernah ada order, daripada nganggur dirumah ya saya kesini” Katanya melalui sambungan telepon seluler.
Nasib Muhammad Tahir tak jauh berbeda dengan Surahuddin. Bahkan sudah satu setengah bulan ia menghilang belum jua ada kabarnya. Menurut keterangan isterinya, Muhammad Tahir pergi pada awal april lalu dan terakhir mengontaknya seminggu setelah kepergiannya itu.
“Sampai sekarang tidak ada kabarnya lagi” Kata Isterinya.
Kepergian dua dua warga ini membuat khawatir keluarganya masing-masing. Paman dari Surahuddin misalnya, sangat khawatir karena menurut cerita yang ia terima, kejadian-kejadian seperti kecelakaan tertimbun lubang atau di aniaya orang di Sekotong sangat rawan. Karena ini, ia mengaku pernah menyarankan Surahuddin untuk mengurungkan niatnya pergi namun dia ngotot untuk pergi.
“Saya sudah sarankan agar dia cari kerja disini saja, tapi dia ngotot, katanya disana lebih menjanjikan” Cerita Pamannya yang enggan ditulis namanya.
Pamannya juga mengaku cemas karena dengan keluarga Surahuddin terutama isterinya yang saat ini punya anak kecil dan taka ada temannya dirumah mengasuh anaknya tersebut.
“Kami saat ini hanya berdoa semoga dia selamat sampai pulang nanti, kalo ada informasi terntang dia tolong kami di kasi tau ya” Mohon pamannya pada Tabayyun [MTR-Tabayyun]