Hari Sabtu (14/7) kemarin, Kampung Media At Tabayyun kembali mendapat kiriman Buletin Komunika dari Kominfo Pusat di Jakarta. Buletin yang diterbitkan skala nasional dengan 100 ribu eksamplar ini aktif terbit sejak Januari 2011 dan mulai diterima KM At Tabayyun sejak April 2012 lalu.
Buletin Komunika adalah bulletin independen yang dipimpin langsung menteri komunikasi dan informatika Tifatul Sembiring. Buletin ini terbit dwi mingguan dengan mengangkat isu-isu nasional dan lokal (daerah), ditulis dengan gaya peatures (Bercerita), dilengkapi dengan Tabloid Tempel yang disingkat Totem dan yang paling unik adalah gambar hidup yang ditampilkan pada setiap halamannya. Buletin yang diterima Kampung Media At Tabayyun Kemarin adalah edisi ke 7 yang terbit pada bulan Juli 2012.
Koordinator KM Tabayyun Ahmad Jumaili menceritakan, komunikasi awal dengan pihak komunika terjadi pada bulan Januari tahun 2012 lalu. Ketika itu, Agus Setia Budiawan salah seorang redaktur Komunika yang juga sebagai wartawan bulletin tersebut tertarik mengangkat profil Kampung Media At Tabayyun setelah melihat blog tabayyunews.com.
“Dia bilang ditelepon, komunitas ini unik, karena jurnalisme ternyata bisa dilakukan orang di kampung dan korannya berisi berita-berita seputar kampung” Kata Jumaili menirukan alasan wartawan itu.
Pada edisi I bulan Januari 2012 itu memang Tabloid Komunika tengah mengangkat Isu tentang Mengukur Kebebasan Pers, dan Agus Setiawan ditugaskan langsung oleh redakturnya untuk mengangkat Komunitas ini sebagai peatures.
“Di Edisi itu, Tabayyun malah dijadikan cover Story dan beritanya menarik sekali” Kata Jumaili.
Buletin Komunika selain terbit dalam bentuk cetak, juga terbit dalam bentuk digital yang dapat di akses melalui situs www.infopublik.kominfo.go.id. Disitus tersebut, tabloid ini juga bisa di download versi pdf-nya dengan mudah.
Saat ini, setiap kali terbit, tabayyun menerima 10 eksamplar kiriman Buletin Komunika langsung dari kominfo. Buletin-buletin tersebut kemudian ditempelkan di kantor-kantor desa, kantor kecamatan, sekolah dan masjid berdampingan dengan Koran Kampung TabayyuNews versi cetak.
“Karena kami yang tempel, kadang-kadang, komunika dianggap korannya tabayyun” kata Jumaili sembari tersenyum. [Ughex-Tabayyun]
Buletin Komunika adalah bulletin independen yang dipimpin langsung menteri komunikasi dan informatika Tifatul Sembiring. Buletin ini terbit dwi mingguan dengan mengangkat isu-isu nasional dan lokal (daerah), ditulis dengan gaya peatures (Bercerita), dilengkapi dengan Tabloid Tempel yang disingkat Totem dan yang paling unik adalah gambar hidup yang ditampilkan pada setiap halamannya. Buletin yang diterima Kampung Media At Tabayyun Kemarin adalah edisi ke 7 yang terbit pada bulan Juli 2012.
Koordinator KM Tabayyun Ahmad Jumaili menceritakan, komunikasi awal dengan pihak komunika terjadi pada bulan Januari tahun 2012 lalu. Ketika itu, Agus Setia Budiawan salah seorang redaktur Komunika yang juga sebagai wartawan bulletin tersebut tertarik mengangkat profil Kampung Media At Tabayyun setelah melihat blog tabayyunews.com.
“Dia bilang ditelepon, komunitas ini unik, karena jurnalisme ternyata bisa dilakukan orang di kampung dan korannya berisi berita-berita seputar kampung” Kata Jumaili menirukan alasan wartawan itu.
Pada edisi I bulan Januari 2012 itu memang Tabloid Komunika tengah mengangkat Isu tentang Mengukur Kebebasan Pers, dan Agus Setiawan ditugaskan langsung oleh redakturnya untuk mengangkat Komunitas ini sebagai peatures.
“Di Edisi itu, Tabayyun malah dijadikan cover Story dan beritanya menarik sekali” Kata Jumaili.
Buletin Komunika selain terbit dalam bentuk cetak, juga terbit dalam bentuk digital yang dapat di akses melalui situs www.infopublik.kominfo.go.id. Disitus tersebut, tabloid ini juga bisa di download versi pdf-nya dengan mudah.
Saat ini, setiap kali terbit, tabayyun menerima 10 eksamplar kiriman Buletin Komunika langsung dari kominfo. Buletin-buletin tersebut kemudian ditempelkan di kantor-kantor desa, kantor kecamatan, sekolah dan masjid berdampingan dengan Koran Kampung TabayyuNews versi cetak.
“Karena kami yang tempel, kadang-kadang, komunika dianggap korannya tabayyun” kata Jumaili sembari tersenyum. [Ughex-Tabayyun]