Tabayyunews.com - Tren pencarian informasi tiket pesawat dan hotel di Lombok melalui situs pencari Wego.com meningkat tahun ini. Secara global, sepanjang Januari - September 2012 terdapat pertumbuhan 41% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan paling pesat berasal dari Amerika Serikat. Satu dari lima pencarian tersebut diakses oleh pengguna Wego di Amerika Serikat.
Tren ini seirama dengan peningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Lombok pada semester pertama tahun 2012. Data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Nusa Tenggara Barat mencatat, jumlah wisatawan ke Lombok meningkat 36% pada semester pertama 2012 dibandingkan dengan semester pertama 2011. Jumlah wisatawan ke Lombok pada Januari - Juni 2012 tercatat hampir 500 ribu. Sehingga, tampaknya target Visit Lombok Sumbawa mencapai 1 juta kunjungan tak akan sulit dicapai mengingat jumlah kunjungan semester ke dua selalu naik.
Dilihat dari angka kunjungan, jumlah wisatawan lokal masih dominan. Namun, jumlah wisatawan asing meningkat 47% pada semester tersebut dibandingkan tahun lalu. Kecenderungan ini juga terbaca di situs pencari Wego.com.
Pada Januari - September 2012, lebih dari setengah pengguna Wego di 52 negara yang mencari informasi tiket pesawat ke Lombok, mengakses informasi ini dari Indonesia melalui Wego.co.id. Lainnya, diakses dari luar negeri, seperti melalui Amerika Serikat, Singapura, Australia, dan Malaysia. Hal paling mengejutkan, jumlah pencarian dari Amerika Serikat melonjak menjadi 20% dari total pencarian global.
“Kami melihat adanya tren pencarian berbagai destinasi baru di Indonesia, baik oleh wisatawan lokal ataupun asing,” jelas Managing Director Wego Indonesia Graham Hills dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.
Ia mengatakan Bali mungkin masih yang paling banyak dicari, tetapi Lombok pun makin populer seiring dengan makin mudahnya masyarakat mengakses informasi mengenai Lombok secara online. Ia memperkirakan, faktor ini dapat meningkatkan angka kunjungan ke Lombok.
“Pada masa mendatang, lanjut Hills, destinasi menarik seperti Padang, Wakatobi ataupun Manado juga bisa menjadi destinasi populer di Indonesia. Ketiga destinasi itu juga akan menjadi fokus pencarian online para traveler,” tambahnya.
RESOURCE : KOMPAS
Tren ini seirama dengan peningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Lombok pada semester pertama tahun 2012. Data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Nusa Tenggara Barat mencatat, jumlah wisatawan ke Lombok meningkat 36% pada semester pertama 2012 dibandingkan dengan semester pertama 2011. Jumlah wisatawan ke Lombok pada Januari - Juni 2012 tercatat hampir 500 ribu. Sehingga, tampaknya target Visit Lombok Sumbawa mencapai 1 juta kunjungan tak akan sulit dicapai mengingat jumlah kunjungan semester ke dua selalu naik.
Dilihat dari angka kunjungan, jumlah wisatawan lokal masih dominan. Namun, jumlah wisatawan asing meningkat 47% pada semester tersebut dibandingkan tahun lalu. Kecenderungan ini juga terbaca di situs pencari Wego.com.
Pada Januari - September 2012, lebih dari setengah pengguna Wego di 52 negara yang mencari informasi tiket pesawat ke Lombok, mengakses informasi ini dari Indonesia melalui Wego.co.id. Lainnya, diakses dari luar negeri, seperti melalui Amerika Serikat, Singapura, Australia, dan Malaysia. Hal paling mengejutkan, jumlah pencarian dari Amerika Serikat melonjak menjadi 20% dari total pencarian global.
“Kami melihat adanya tren pencarian berbagai destinasi baru di Indonesia, baik oleh wisatawan lokal ataupun asing,” jelas Managing Director Wego Indonesia Graham Hills dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.
Ia mengatakan Bali mungkin masih yang paling banyak dicari, tetapi Lombok pun makin populer seiring dengan makin mudahnya masyarakat mengakses informasi mengenai Lombok secara online. Ia memperkirakan, faktor ini dapat meningkatkan angka kunjungan ke Lombok.
“Pada masa mendatang, lanjut Hills, destinasi menarik seperti Padang, Wakatobi ataupun Manado juga bisa menjadi destinasi populer di Indonesia. Ketiga destinasi itu juga akan menjadi fokus pencarian online para traveler,” tambahnya.
RESOURCE : KOMPAS