Kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang diberikan kepada masyarakat di Kecamatan Janapria dinilai tidak tepat sasaran.
Hal ini dikatakan Kepala UPT Puskesmas Langko Kecamatan Janapria, L. Samudra ketika berkunjung ke pengurus GSC-Desa Durian Kecamatan Janapria, Minggu (3/2) Kemarin.
Samudra mengatakan, hal ini diketahui setelah Kartu Jamkesmas tersebut diketemukan banyak teralokasi untuk masyarakat mampu, sementara masyarakat kurang mampu yang seharusnya mendapatkan malah tidak mendapatkannya.
Karena itu, L. Samudra dan tim puskesmas Langko hingga saat ini belum berani mendistribusikan Jamkesmas yang telah keluar sejak pertengahan Januari lalu itu. “kami tidak mau gegabah mendistribusikannya, kami khawatir akan menjadi gejolak karena itu kami butuh konsultasi dulu dengan kepala desa masing-masing” Jelas L. Samudra.
L. Samudra mensinyalir, ada kesalahan data masyarakat miskin didesa khususnya yang berhak mendapatkan Kartu Jamkesmas ini. Menurutnya, data itu berbanding terbalik di lapangan karena banyak sekali masyarakat sangat mampu yang mendapatkan jamkesmas, sementara itu masyarakat yang sangat miskin dan betul-betul membutuhkan justru tidak dapat.
“Setelah kami cek, yang dapat Jamkesmas orang-orang mampu sementara yang justru harusnya mendapatkan karena sangat miskin, justru tidak dapat, ini menurut saya sangat tidak adil” Tambahnya
Karena itu, ia berharap, Dinas Kesehatan dan Badan Pusat Statistik (BPS) yang telah melakukan pendataan segera melakukan pemutakhiran data agar sasaran Jamkesmas ini tepat sasaran. [AJ]
Hal ini dikatakan Kepala UPT Puskesmas Langko Kecamatan Janapria, L. Samudra ketika berkunjung ke pengurus GSC-Desa Durian Kecamatan Janapria, Minggu (3/2) Kemarin.
Samudra mengatakan, hal ini diketahui setelah Kartu Jamkesmas tersebut diketemukan banyak teralokasi untuk masyarakat mampu, sementara masyarakat kurang mampu yang seharusnya mendapatkan malah tidak mendapatkannya.
Karena itu, L. Samudra dan tim puskesmas Langko hingga saat ini belum berani mendistribusikan Jamkesmas yang telah keluar sejak pertengahan Januari lalu itu. “kami tidak mau gegabah mendistribusikannya, kami khawatir akan menjadi gejolak karena itu kami butuh konsultasi dulu dengan kepala desa masing-masing” Jelas L. Samudra.
L. Samudra mensinyalir, ada kesalahan data masyarakat miskin didesa khususnya yang berhak mendapatkan Kartu Jamkesmas ini. Menurutnya, data itu berbanding terbalik di lapangan karena banyak sekali masyarakat sangat mampu yang mendapatkan jamkesmas, sementara itu masyarakat yang sangat miskin dan betul-betul membutuhkan justru tidak dapat.
“Setelah kami cek, yang dapat Jamkesmas orang-orang mampu sementara yang justru harusnya mendapatkan karena sangat miskin, justru tidak dapat, ini menurut saya sangat tidak adil” Tambahnya
Karena itu, ia berharap, Dinas Kesehatan dan Badan Pusat Statistik (BPS) yang telah melakukan pendataan segera melakukan pemutakhiran data agar sasaran Jamkesmas ini tepat sasaran. [AJ]