Jika anda kebetulan melewati jalan raya Montong Gamang-Janapria dimalam hari, anda pasti akan sering berpapasan dengan kendaran hias lampion, lengkap dengan alunan musik yang berkeliling menyusuri jalan raya dan perkampungan.
Kendaraan ini mulai dikenal masyarakat sejak Awal ramadhan beberapa pekan lalu dan diberi julukan Odong-odong. Dengan desain seperti ini, odong-odong bisa memuat 2 penumpang anak-anak dan 2 penumpang dewasa
Sepekan terakhir tren odong-odong ini semakin marak, odong-odong semakin sering kita lihat di jalan. Masyarakat juga mulai menyukainya karena bisa sebagai hiburan alternatif keluarga dengan berkeliling odong-odong di malam hari bersama anak-anak mereka.
Fadli, salah seorang pemilik odong-odong yang ditemui Tabayyunews di perempatan Montong Gamang mengatakan, inspirasinya membuat odong-odong didapat dari temannya yang lebih dulu membuat odong-odong serupa sejak Awal ramadhan beberapa pekan lalu.
"Saya ikut teman-teman yang sudah punya odong-odong lebih dulu, saya tidak tau siapa yang membuat pertama kali" Tutur Fadli.
Fadhli yang sebelumnya berprofesi sebagai tukang ojek ini mengaku sudah dua minggu ia tarik odong-odong. Dari dua minggu itu, ia menghasilkan sekitar 1 juta rupiah dengan tarif 10 ribu rupiah per sekali tarik dengan durasi 1 jam berkeliling.
"Lumayan pak, cuman sekarang semakin berkurang karena semakin banyak saingan" keluhnya. []
Kendaraan ini mulai dikenal masyarakat sejak Awal ramadhan beberapa pekan lalu dan diberi julukan Odong-odong. Dengan desain seperti ini, odong-odong bisa memuat 2 penumpang anak-anak dan 2 penumpang dewasa
Sepekan terakhir tren odong-odong ini semakin marak, odong-odong semakin sering kita lihat di jalan. Masyarakat juga mulai menyukainya karena bisa sebagai hiburan alternatif keluarga dengan berkeliling odong-odong di malam hari bersama anak-anak mereka.
Fadli, salah seorang pemilik odong-odong yang ditemui Tabayyunews di perempatan Montong Gamang mengatakan, inspirasinya membuat odong-odong didapat dari temannya yang lebih dulu membuat odong-odong serupa sejak Awal ramadhan beberapa pekan lalu.
"Saya ikut teman-teman yang sudah punya odong-odong lebih dulu, saya tidak tau siapa yang membuat pertama kali" Tutur Fadli.
Fadhli yang sebelumnya berprofesi sebagai tukang ojek ini mengaku sudah dua minggu ia tarik odong-odong. Dari dua minggu itu, ia menghasilkan sekitar 1 juta rupiah dengan tarif 10 ribu rupiah per sekali tarik dengan durasi 1 jam berkeliling.
"Lumayan pak, cuman sekarang semakin berkurang karena semakin banyak saingan" keluhnya. []