Agak ragu rasanya menulis judul “jujur”, apalagi di Facebook seperti
ini. Jangan-jangan ntar ada akun alay yang komen “emang jujur kacang
ijo” hehe. Dasar anak muda..
Tapi yak, Jujur itu penting masbro, bukan sekadar penting tapi wajib. Di era facebook ini, jujur barangkali hanya relevan di mesjid, dipake khatib saat jumatan, bahkan juga ada yang bilang, ah filusuf lu! Hehe. Sebab utamanya, Jujur kini dipandang hanya etika normatif saja. Jujur gak dipandang sebagai kebutuhan. Tapi ini jangan bilang-bilang ke anak muda, anda pasti di sanggah “hari gini jujur? Mati lu..”
Tapi serius bro...Jujur itu bukan sekadar persoalan etika, tapi sesuatu yang sangat kita butuhkan. Ibaratkannya neh, jujur itu penciuman. Perlu gak sama penciuman? Nah lo. Takut kan gak bisa nyium cewek...hehe. Bukan begitu maksud saya, , bagaimana ceritanya kalo anda gak punya penciuman atau penciuman anda rusak total, kebayang kan, kamu bisa-bisa ngirain tahi ayam itu coklat hehe
Serius bro mari simak sedikit...
Pernah gak jujur kan? Pasti pernah dong. Kalo lagi gak jujur begitu apa yang kamu raskan? beban kan? Ya beban. Dan yang paling pasti adalah perasaan takut ketahuan...aseli...takut ketahuan. Kitapun terteror sebab ketidakjujuran itu. Dan biasanya, karena kita takut ketidajkjujuran kita bakal tercium orang lain. Akhirnya kita ngelihat orang-orang seperti curigaaa mulu....kita merasa sendirian. Kita males bergaul, tersiksa sendiri, sekali lagi terterooooor.
Inilah akibatnya, maukah kita tersiksa padahal gak ada orang yang menyiksa...kita nyiksa diri sendiri jadinya.
Nah kalo kita jujur perasaan itu bakal plong. Landai saja hidup ini. Gak ada yang perlu ditakuti, gak ada yang perlu ditutup-tutupi. Santai men!
Tapi anehnya, sekarang ini banyak orang gak jujur tapi asyik saja, hidupnya terlihat landai-landai saja. Kaya raya, hidupnya enak, cuek. Dan kita yang berusaha jujur, justru melarat, miskin, hidup terkatung-katung. Lantas kita anggap dunia ini gak adil. Apa yang salah? Sabar bro.. Begini, simak dibawah ini
Menurut kitab pengalaman saya sendiri,(keseringan gak jujur sih hehe...), bagaimanapun anda liat orang gak jujur itu idupnya nyaman, landai, gak ada beban, hidup serba enak, pasti di dalam dirinya sesungguhnya ia sedang merasa tersiksa, ia ngerasa gak aman. Percaya saya...
Dan ketidakjujuran itulah yang nanti secara alamiah akan menumbangkannya. Memiskinkannya, menyedihkannya, membuatnya melarat, bangkrut, di cerca dan di habisi. Sekali lagi percaya saya...
Sementara anda yang bersabar dalam kejujuran pasti akan menerima sebaliknya. Happy Ending, menyenangkan....tapi kapan itu, nanti setelah jujur itu lewat..
Jujur itu ujian bro....sama seperti anak-anak yang mau ujian naik kelas. Kalo lulus ya naiklah kelas dia, tapi kalo gak lulus tetap dia di kelas yang sama....begitulah. Kalo jujur bisa dipertahankan, ada hadiah berupa kebahagiaan....
Hmm....
Tulisan ngeremon ne ...sampai jumpa! Baca juga di blogku : http://kakjhell.blogspot.com/2014/05/jujur.html
*Penulis : Ahmad Jumaili, Ketua KM At Tabayyun
Tapi yak, Jujur itu penting masbro, bukan sekadar penting tapi wajib. Di era facebook ini, jujur barangkali hanya relevan di mesjid, dipake khatib saat jumatan, bahkan juga ada yang bilang, ah filusuf lu! Hehe. Sebab utamanya, Jujur kini dipandang hanya etika normatif saja. Jujur gak dipandang sebagai kebutuhan. Tapi ini jangan bilang-bilang ke anak muda, anda pasti di sanggah “hari gini jujur? Mati lu..”
Tapi serius bro...Jujur itu bukan sekadar persoalan etika, tapi sesuatu yang sangat kita butuhkan. Ibaratkannya neh, jujur itu penciuman. Perlu gak sama penciuman? Nah lo. Takut kan gak bisa nyium cewek...hehe. Bukan begitu maksud saya, , bagaimana ceritanya kalo anda gak punya penciuman atau penciuman anda rusak total, kebayang kan, kamu bisa-bisa ngirain tahi ayam itu coklat hehe
Serius bro mari simak sedikit...
Pernah gak jujur kan? Pasti pernah dong. Kalo lagi gak jujur begitu apa yang kamu raskan? beban kan? Ya beban. Dan yang paling pasti adalah perasaan takut ketahuan...aseli...takut ketahuan. Kitapun terteror sebab ketidakjujuran itu. Dan biasanya, karena kita takut ketidajkjujuran kita bakal tercium orang lain. Akhirnya kita ngelihat orang-orang seperti curigaaa mulu....kita merasa sendirian. Kita males bergaul, tersiksa sendiri, sekali lagi terterooooor.
Inilah akibatnya, maukah kita tersiksa padahal gak ada orang yang menyiksa...kita nyiksa diri sendiri jadinya.
Nah kalo kita jujur perasaan itu bakal plong. Landai saja hidup ini. Gak ada yang perlu ditakuti, gak ada yang perlu ditutup-tutupi. Santai men!
Tapi anehnya, sekarang ini banyak orang gak jujur tapi asyik saja, hidupnya terlihat landai-landai saja. Kaya raya, hidupnya enak, cuek. Dan kita yang berusaha jujur, justru melarat, miskin, hidup terkatung-katung. Lantas kita anggap dunia ini gak adil. Apa yang salah? Sabar bro.. Begini, simak dibawah ini
Menurut kitab pengalaman saya sendiri,(keseringan gak jujur sih hehe...), bagaimanapun anda liat orang gak jujur itu idupnya nyaman, landai, gak ada beban, hidup serba enak, pasti di dalam dirinya sesungguhnya ia sedang merasa tersiksa, ia ngerasa gak aman. Percaya saya...
Dan ketidakjujuran itulah yang nanti secara alamiah akan menumbangkannya. Memiskinkannya, menyedihkannya, membuatnya melarat, bangkrut, di cerca dan di habisi. Sekali lagi percaya saya...
Sementara anda yang bersabar dalam kejujuran pasti akan menerima sebaliknya. Happy Ending, menyenangkan....tapi kapan itu, nanti setelah jujur itu lewat..
Jujur itu ujian bro....sama seperti anak-anak yang mau ujian naik kelas. Kalo lulus ya naiklah kelas dia, tapi kalo gak lulus tetap dia di kelas yang sama....begitulah. Kalo jujur bisa dipertahankan, ada hadiah berupa kebahagiaan....
Hmm....
Tulisan ngeremon ne ...sampai jumpa! Baca juga di blogku : http://kakjhell.blogspot.com/2014/05/jujur.html
*Penulis : Ahmad Jumaili, Ketua KM At Tabayyun