"Nasip seseorang hanya bisa dirubah hanya dengan pendidikan. Tanpa pendidikan kita tidak bisa memiliki daya saing dan harapan. Ini saya sudah buktikian hanya dengan pendidikan, saya bisa seperti ini. Kalo dulu saya tidak punya semangat yang kuat untuk sekolah. Maka mustahil, saya bisa menjadi Panglima TNI. " Tutur Muldoko.
Selanjutnya, di acara yang dihadiri oleh para Tuan Guru NU, Tokoh Adat, ratusan Santri Ponpes Ta'limusshibyan, Pengurus PWNU NTB, PCNU Lombok Tengah dan Pengurus Banom-banom NU lainnya. Muldoko berpesan agar para santri tidak mudah patah semangat dalam menuntut ilmu. Ia meminta para santri untuk mengambil pembelajaran dari kisah kegigihan orang-orang dulu yang mapu meraih kesuksesan walaupun kondisinya tidak semudah di era informasi saat ini.
"Kalian hidup di era informasi yang luar biasa. Kamu bisa melihat apapun dengan jendela serba klik, kamu bisa melihat dunia. Apa yang terjadi di Jepang atau terjadi di Brazil dan seterusnya. Kalian bisa ikutin melalui internet. Kamu sekarang sekolah masih bagus, kamu pake sepatu, pake tas. Saya dulu nggak ada pake sepatu. Dulu bukunya cuman satu. Sekarang nggak usah lagi. Nggak usah lagi sekolah seperti itu. Karena apa, karena sekarang tidak lagi seperti jaman saya. Untuk itu saya ingin membangun semangat kalian bahwa orang NTB itu orang pinter-pinter, hebat-hebat." Tuturnya.
Masih dalam kesempatan yang sama, Muldoko berpesan agar para santri mewaspadai lingkungan dengan jalan memperkuat keyakinan. Dan menumbuhkan mimpi untuk Indoneaia dimasa yang akan datang.
"Untuk itu sekali lagi, saya ingin memesankan pada kalian. Yang Pertama, waspadai lingkungan kamu. Lingkungan sosial kamu waspadai dengan baik. Cara satu-satunya adalah memperkuat keimanan, memperkuat keyakinan, memperkuat ibadah kita kepada Allah Subhanahuwata'ala. Itu yang pertama, lingkungan sosial. Yang kedua adalah bagaimana membangun mimpi Indonesia untuk masa depan." Pesannya.
Terakhir, Muldoko mengungkapkan keyakinannya bahwa di era informasi yang serba mudah seperti saat ini. Maka tidak mustahil pemimpin-pemimpin Nasional, kelak akan muncul dari Pondok Pesanteren, asuhan Ketua Tanfiziah PWNU NTB, TGH Ahmda Taqiuddin Mansyur ini.
"Dengan sistem politik seperti saat ini, siapapun bisa menjadi apapun dan kapanpun. Apakah itu dari pesantren, apakah itu dari sekolah umum dan seterusnya. Kita semua memiliki saat-saat yang sama, pun kesempatan yang sama. Seperti yang saya katakan tadi. Suatu saat, saya pun
ya keyakinan bahwa presiden mungkin, wakil presiden bahkan mentri akan lahir ditengah-tengah kita (Lingkungan Ponpes Al Mansyuriah Ta'limusshibyan-Bonder) ." Pungkas Muldoko yang disambut tepuk tangan meriah para hadirin.(LS)
