Nusa Tenggara Barat kembali kehilangan seorang ulama yang disegani, TGH. Shafwan Hakim. Ulama pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hakim Kediri Lombok Barat ini meninggal dunia pada Rabu, 20 Juni 2018 sekitar pukul 21.50 Wita di Kediri Lombok Barat.
Tuan Guru Shafwan Hakim adalah putra dari TGH. Abdul Karim pada tahun 1924 M pendiri Pondok Pesantren Nurul Hakim
Dibawah asuhannya, ponpes ini berkembang pesat hingga hari ini dan satu-satunya pondok pesantren yang menerapkan sistem pendidikan khusus yakni santri bersekolah selama 6 tahun tidak boleh keluar sebelum lulus madrasah aliyah.
Tak hanya itu, beliau juga dikenal sangat aktif dalam kegiatan sosial terutama reboisasi lingkungan. Bahkan ditahun 2011, TGH Safwan, diberikan penghargaan jasa lingkungan hidup. “KALPATARU” oleh Presiden Republik Indonesia. Susilo Bambang Yudoyono.
Almarhum akan dimakakamkan besok sekitar jam 16.00 wita di pemakaman umum kediri, sebelumnya akan dishalatkan di Masjid Jami' kediri.
Tuan Guru Shafwan Hakim adalah putra dari TGH. Abdul Karim pada tahun 1924 M pendiri Pondok Pesantren Nurul Hakim
Dibawah asuhannya, ponpes ini berkembang pesat hingga hari ini dan satu-satunya pondok pesantren yang menerapkan sistem pendidikan khusus yakni santri bersekolah selama 6 tahun tidak boleh keluar sebelum lulus madrasah aliyah.
Almarhum yang juga terakhir menjabat ketua MUI Lombok Baray ini juga dikenal memiliki banyak prestasi, disamping berhasil mengembangkan pesantren, almarhum juga sangat aktif dalam kegiatan dakwah dengan mengirim santri-santri seniornya berdakwah keseluruh penjuru NTB sebagai syarat mereka keluar dari pondok.
Tak hanya itu, beliau juga dikenal sangat aktif dalam kegiatan sosial terutama reboisasi lingkungan. Bahkan ditahun 2011, TGH Safwan, diberikan penghargaan jasa lingkungan hidup. “KALPATARU” oleh Presiden Republik Indonesia. Susilo Bambang Yudoyono.
Almarhum akan dimakakamkan besok sekitar jam 16.00 wita di pemakaman umum kediri, sebelumnya akan dishalatkan di Masjid Jami' kediri.