LOTIM-Crisis Centre Covid_19 yang digagas Gerakan Kemanusiaan Kampung Bahagia Indonesia (KBI) bersama sejumlah lembaga yang menjadi mitra kemanusiaan telah menyiapkan ratusan relawan dalam rangka turut berpartisipasi bersama pemerintah dalam mencegah dan menangani penyebaran Covid_19 di Lombok Timur.
Guna menambah pemahaman relawan dalam bergerak di lapangan, pada Kamis (2/4) di Lapangan Umum Sukamulia Kecamatan Sukamulia, telah dilaksanakan Apel Siaga Relawan Crisis Centre Covid_19 KBI yang dihadiri Bupati Lombok Timur dan Komandan Kodim 1615 Lombok Timur.
Koordinator Umum Crisis Centre Covid_19 KBI, dr. H. Kurnia Akmal dalam kesempatan ini menyampaikan beberapa hal yang mesti dilakukan setiap relawan di masing-masing tempat. Terutama, dalam hal mensosialisasikan upaya-upaya pencegahan penyebaran Covid_19. Seperti, selalu menggunakan masker, menjaga jarak, sering-sering mencuci tangan dengan sabun, menerapkan etika bersin dan menerapkan pola-pola hidup bersih dan sehat lainnya.
Sementara itu Direktur Pelaksana KBI yg juga Koordinator Pelaksana CRISIS CENTER COVID-19 KBI Salman Hafiz menyampaikan bahwa semua pihak harus bekerjasama dan melakukan kolaborasi yang baik untuk mendukung upaya upaya percepatan pencegahan dan Antisipasi wabah Covid-19 di Kabupaten Lombok Timur,dan gerakan relawan yang searah serta patuh dalam mengimplementasikan protokol keamanan dan kewaspadaan dini covid-19 dapat menjadi contoh yang baik untuk masyarakat.
Bupati Lombok Timur, HM. Sukiman Azmy dalam arahannya menyatakan bahwa Pemerintah Daerah Lombok Timur tidak main-main dalam menangani musibah penyebaran Covid_19 ini. Lebih dari 55 Milyar anggaran akan dikucurkan dan mulai hari ini, pembagian masker juga sudah mulai dilakukan di pasar-pasar.
Di samping itu, Bupati juga mengungkapkan bahwa jalur masuk Pulau Lombok dijaga ketat untuk memastikan warga Lombok Timur yang akan pulang kampung tidak ada yang membawa Covid_19. Pemeriksaan kesehatan ketata dilakukan di bandara dan di 2 pelabuhan, yakni Pelabuhan Lembar di Lombok Barat dan di Pelabuhan Kayangan di Labuhan Lombok.
Pemeriksaan ketata di pintu masuk tersebut untuk mendeteksi warga yang tertular. Jika ada yang teridentifikasi ada gejala, maka akan langsung diisolasi di tempat karantina yang sudah disiapkan di Labuhan Lombok.
Terakhir, Bupati meminta peran serta para relawan agar terus aktif membantu pemerintah untuk menyadarkan masyarakat dengan melakukan sosialisasi yang terus menerus. Sebab, masih banyak warga yang belum menyadari betapa berbahayanya Covid ini.
Bupati menyebutkan bahwa masih banyak ditemukan warga yang masih suka berkumpul. Meskipun sudah sering dilarang. Karena itulah, hal ini perlu menjadi atensi para relawan untuk bergerak bersama-sama dalam merubah sikap mental masyarakat.
Bupati mengapresiasi segala bentuk gerakan dan upaya yang telah dilaksanakan para relawan Crisis Centre Covid_19 KBI dalam menangani penyebaran Covid_19 di daerah ini.
Di dalam Crisis Centre Covid_19 yang digagas Kampung Bahagia Indonesia (KBI) ini, bergabung sejumlah lembaga yang bergerak bersama dalam misi kemanusiaan. Di antaranya, IDI Lotim, PDUI NTB, SPBU Pancor Peduli, Yayasan Masyarakat Peduli, Camp Bebas Riba, Ayo Sedekah Indonesia, Gema Selaparang, BEM Fakultas Ekonomi UGR, HIMMAH NW, Gawah Lauk Foundation, DPD KNPI Lotim, #mudinbale,Komunitas Muda Laskar Bintang, DPC MOI Lombok Timur dan Radio Suara Kancanta.(Sh)