Janapria, Tabayyunews.Id - Tiga diantara lima calon yang mendaftar ikut berkotestasi dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Pengganti Antar Waktu (PAW) Desa Durian adalah anak-anak muda milenial yang usianya masih dibawah 40-an tahun. Uniknya, Para Bacakades milenial ini rata-rata berlatar belakang aktifis yang malang melintang di berbagai organisasi kepemudaan baik tingkat kabupaten, provinsi bahkan nasional.
Salah seorang Bacakades Milenial Ahmad Jumaili melalui wawancara Whatsapp, Jum'at (7/2021) mengatakan, majunya dirinya sebagai calon kepala desa dikarenakan keinginannya untuk mengabdi dan melakukan percepatan pembangunan terutama dalam mengekselerasi program Kemendesa yang tertuang dalam Undang-undang Desa dan peraturan lain.
Akselerasi Program Kemendesa itu kata dia, acapkali terhambat dengan pola pengelolaan desa yang birokratis dan politis dan status quo. Padahal desa menurutnya membutuhkan komitmen dan energi kepemimpinan yang benar-benar mengusung perubahan.
“Pola-pola pengelolaan desa yang politis-birokratis harus sudah ditinggalkan, harus diganti dengan pola kolaborasi yang komunikatif seraya membangun simpul-simpul ekonomi produktif sehingga masyarakat tidak melulu memandang desa sebagai lembaga birokratis.” Tegas Pria yang saat juga saat ini menjadi ketua DPC MOI Lombok Tengah.
Di era yang sangat distruptif ini tambahnya, desa-desa harus sudah mandiri dan menjadi pusat kegiatan ekonomi produktif yang merata ditengah masyarakat. Karena itu program-program pembangunan, baik infrastruktur, SDM dan lainnya mesti focus untuk agenda mendorong percepatan dan pertumbuhan.
“Individu-individu yang ada di desa, terutama generasi mudanya perlu digerakkan untuk bersama-sama membangun desa sesuai potensi masing-masing. Jika bersama-sama tak ada yang tidak bisa” Katanya.
Jumaili yakin, dengan kemampuan Entrepreneurship milenial hari ini yang sangat baik, mereka akan menjadi penggerak perekonomian desa yang produktif dan bisa melakukan percepatan pembangunan bersama pemerintah desa di bidang pertanian, perikanan, bisnis bahkan tekhnologi.
Hal yang sama diungkapkan calon milenial yang lain Sarjan, SE. Melalui pesan Whatsapp, pria yang juga Fasilitator Rumah Tahan Gempa (RTG) Lombok Tengah ini mengatakan, gerakan-gerakan pemberdayaan akan menjadi landas pacu masyarakat desa dalam melakukan inovasi dan pembangunan ekonomi di desa.
“Ada banyak cara bisa dilakukan desa, antara lain misalnya mengupayakan pembangunan Badan Usaha Desa (BUMdes) dengan membangun unit-unit usaha yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. Misalnya pengadaan usaha Air minum kemasan” Ungkapnya.
Hal lain diakatan Sarjan, potensi alam Desa Durian yang cukup baik, juga bisa menginisiasi pemberdayaan dibidang Pariwisata Desa. Dengan pariwisata, ekonomi masyarakat akan terbuka dengan sendirinya.
“Kita memiliki embung serba guna yang sudah sangat bagus, airnya tidak habis-habis, itu bisa menjadi daerah wisata yang potensial dikembangkan” Katanya.
Sementara Calon lain Sudirman Harianto menawarkan sinergitas Desa dengan pemerintah Propinsi dan Kabupaten dalam mensukseskan program-program yang telah dicanangkan pemerintah.
“Dengan kapasitas yang saya miliki, saya akan berusaha memaksimalkan program-program yang ada di propinsi dapat dibawa ke Desa. Seperti Kelompok Usaha Bersama atau KUBE dan program-program Prioritas Gubernur NTB Dr. Zulkiflimansyah” Ungkap pria yang pernah menggawangi Karang Taruna Lombok Tengah ini.
Kata Sudirman, kapasitasnya sebagai aktifis dan pegiat sosial juga akan memungkinkan terbangunnya jaringan kerja dengan berbagai pihak untuk ikut bersama-sama membangun desa Durian menjadi lebih baik.
“Insya Allah kalo saya terpilih segala potensi yang saya miliki akan saya gerakkan untuk desa” Pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, tahapan Pilkades PAW Desa Durian Kecamatan Janapria sedang berlangsung. Jum’at, (8/12/2021) kemarin baru diselesaikan Musyawarah Dusun untuk menentukan perwakilan dari 9 dusun. Kemudian Senin, 11 Januari 2021 akan dilaksanakan penyaringan dan penjaringan calon dan baru pada 14 Januari 2021 dilakukan pemilihan.[]