DURIAN-TanyyuNews- Beroperasinya Bandara Internasional Lombok (BIL) Tanak Awu pada awal Oktober lalu selain membawa perubahasan-perubahan positif seperti meningkatnya investasi di daerah ini juga membawa tantangan yang cukup besar. Salah satu tantangannya besarnya adalah, meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di Lombok Tengah agar kedepan masyarakat Loteng tidak menjadi penonton dikampung sendiri.
Hal ini dikatakan Anggota DPR Lombok Tengah Dapil 2 Kecamatan Janapria-Kopang HL. Kelan S. Pd saat berkunjung di Dusun Paok Dandak Desa Durian Kecamatan Janapria Jum’at (25/11). Dikatakannya, karena kurang siapnya SDM masyarakat Lombok Tengah dalam mengantisipasi kehadiran BIL, saat ini yang bekerja di bandara yang menelan biaya 900 Miliar lebih itu kebanyakan orang-orang dari luar NTB.
Ditambahkan Kelan, tak hanya yang bekerja dibandara, bahkan hingga pedagang kaki lima di kawasan BIL, Kute dan sekitarnya saat ini kebanyakan orang-orang luar daerah.
“Saya baru pulang dari Jakarta, saya liat pesawat penuh dengan orang-orang luar NTB yang datang cari kerja di daerah kita, masak orang NTB sendiri mau jadi penonton” Katanya.
Karenanya menurut Kelan, kedepan BIL harus diiringi dengan kesiapan SDM masyarakat baik SDM khusus terkait BIL juga kesiapan mental masyarakat untuk dapat berpartisipasi di sektor-sektor lain termasuk pariwisata. Sehingga dengan begitu, kekhawatiran bahwa masyarakat Lombok Tengah dan NTB menjadi penonton didaerahnya sendiri setelah beroperasinya BIL urung menjadi kenyataan. [AJ]
Hal ini dikatakan Anggota DPR Lombok Tengah Dapil 2 Kecamatan Janapria-Kopang HL. Kelan S. Pd saat berkunjung di Dusun Paok Dandak Desa Durian Kecamatan Janapria Jum’at (25/11). Dikatakannya, karena kurang siapnya SDM masyarakat Lombok Tengah dalam mengantisipasi kehadiran BIL, saat ini yang bekerja di bandara yang menelan biaya 900 Miliar lebih itu kebanyakan orang-orang dari luar NTB.
Ditambahkan Kelan, tak hanya yang bekerja dibandara, bahkan hingga pedagang kaki lima di kawasan BIL, Kute dan sekitarnya saat ini kebanyakan orang-orang luar daerah.
“Saya baru pulang dari Jakarta, saya liat pesawat penuh dengan orang-orang luar NTB yang datang cari kerja di daerah kita, masak orang NTB sendiri mau jadi penonton” Katanya.
Karenanya menurut Kelan, kedepan BIL harus diiringi dengan kesiapan SDM masyarakat baik SDM khusus terkait BIL juga kesiapan mental masyarakat untuk dapat berpartisipasi di sektor-sektor lain termasuk pariwisata. Sehingga dengan begitu, kekhawatiran bahwa masyarakat Lombok Tengah dan NTB menjadi penonton didaerahnya sendiri setelah beroperasinya BIL urung menjadi kenyataan. [AJ]