DURIAN - TabayyuNews- Kelompok Tani Al-Hidayah Desa Durian Kecamatan Janapria, terpilih sebagai salah satu kelompok tani pelaksana Program Pembuatan Kebun Bibit Rakyat (KBR) tahun 2011. Program ini akan berlangsung selama lima tahun dan didanai oleh pemerintah pusat melalui dinas pertanian dan perkebunan kabupaten lombok tengah.
Hal ini diungkapkan kepala desa durian H. Mahlan, S. Sos saat memberikan sambutan pada acara sosialisasi program KBR di kantor desa durian pada senin (21/11) lalu.
Dikatakannya, program pemerintah pusat ini adalah salah satu program reboisasi di Lombok Tengah terutama dibeberapa titik hutan yang dinilai sangat kritis. H. Mahlan mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lombok Tengah, bahwa dari total luas keseluruhan wilayah Lombok Tengah yang mencapai 120. 839 Ha terdapat hanya 23.840 Ha lahan saja yang bisa dikategorikan sebagai kawasan hutan.
“Padahal mengacu ke undang-Undang No 41 tahun 1999 Tentang Kehutanan. Maka seharusnya setiap Kabupaten minimal harus punya 30 Persen lahan dari keseluruhan kawasan yang dimiliki. Ini artinya, kawasan hutan di Lombok Tengah masih dibawah standarisasi nasional atau loteng kekurangan luas hutan sebesar 11%” Katanya menjelaskan. Akibatnya, sejumlah mata air yang selama ini dimanfaatkan masyarakat khususnya petani untuk kebutuhan irigasi dan air bersih berkurang drastis.
Kegiatan sosialisasi dan pembukaan KBR ini dihadiri sejumlah pejabat Kecamatan, pejabat Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Lombok Tengah dan semua kelompok Tani di Desa Durian.
Ketua Kelompok Tani Alhidayah H. Abdullah, S. Pd pada saat yang sama menjelaskan, ada beberapa tanaman yang akan dilakukan pembibitan, yaitu nangka, gamelia dan sengon. Jumlah bibit yang ada saat ini sekitar 50 ribu bibit yang rencananya akan disebar di lahan seluas 50 hektar.
Saat ini pembibitan sedang dilaksanakan dan pada pertengahan desember yang akan datang bibit tersebut sudah siap ditanam. [AJ]
Hal ini diungkapkan kepala desa durian H. Mahlan, S. Sos saat memberikan sambutan pada acara sosialisasi program KBR di kantor desa durian pada senin (21/11) lalu.
Dikatakannya, program pemerintah pusat ini adalah salah satu program reboisasi di Lombok Tengah terutama dibeberapa titik hutan yang dinilai sangat kritis. H. Mahlan mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lombok Tengah, bahwa dari total luas keseluruhan wilayah Lombok Tengah yang mencapai 120. 839 Ha terdapat hanya 23.840 Ha lahan saja yang bisa dikategorikan sebagai kawasan hutan.
“Padahal mengacu ke undang-Undang No 41 tahun 1999 Tentang Kehutanan. Maka seharusnya setiap Kabupaten minimal harus punya 30 Persen lahan dari keseluruhan kawasan yang dimiliki. Ini artinya, kawasan hutan di Lombok Tengah masih dibawah standarisasi nasional atau loteng kekurangan luas hutan sebesar 11%” Katanya menjelaskan. Akibatnya, sejumlah mata air yang selama ini dimanfaatkan masyarakat khususnya petani untuk kebutuhan irigasi dan air bersih berkurang drastis.
Kegiatan sosialisasi dan pembukaan KBR ini dihadiri sejumlah pejabat Kecamatan, pejabat Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Lombok Tengah dan semua kelompok Tani di Desa Durian.
Ketua Kelompok Tani Alhidayah H. Abdullah, S. Pd pada saat yang sama menjelaskan, ada beberapa tanaman yang akan dilakukan pembibitan, yaitu nangka, gamelia dan sengon. Jumlah bibit yang ada saat ini sekitar 50 ribu bibit yang rencananya akan disebar di lahan seluas 50 hektar.
Saat ini pembibitan sedang dilaksanakan dan pada pertengahan desember yang akan datang bibit tersebut sudah siap ditanam. [AJ]