Durian-TabayyuNews- Suhirman (35)
pagi itu melonggo sendirian di sudut terasnya. Ketika ditemui TabayyuNews,
Suhirman mengaku baru saja pulang mengelilingi tanaman padi disawahnya yang
rusak total akibat penyakit aneh.
“Harusnya usia padi saya sudah siap panen minggu ini, tapi saya lemas setelah liat padi saya rusak total. Ada yang busuk hingga akarnya ada yang tumbuh normal tapi isinya keropos”. Cerita Suhirman Petani Di Dusun Paok Dandak Desa Durian Janapria ini panjang lebar.
Cerita Suhirman
ini juga menjadi cerita 80% masyarakat tani di Kecamatan Janapria dan Kopang
Lombok Tengah musim tanam tahun ini. Tanaman
padi yang menguning dini dan isinya keropos bahkan ada yang busuk hingga akar-akarnya
menjadi ciri-ciri umum yang dialami petani.
“Kami tak tau ini penyakit apa, dulu-dulu padi sering kena oreng, tapi ini bukan penyakit oreng kami baru mengalami kali ini” kata H. Hamdi Kepala dusun Paok dandak Desa Durian.
Belum dapat
diidentifikasi secara pasti berapa luas lahan petani yang terkena dampak
penyakit aneh ini. Namun dari pengamatan TabayyuNews, di Tiga desa Durian,
Pendem dan Kerembong saja, ratusan hektar sawah mengalami kerusakan serupa.
Dari pengamatan
TabayyuNews, sejumlah petani memilih memanen padinya dengan kondisi apa adanya.
H. Nur Petani asal Berombok Desa Durian, Sawaahnya yang biasanya menghasilkan 15
Kwintal, tahun ini hanya dua kwintal saja. Beberapa petani yang lain memilih
tanam ulang menabur benih kembali.
Suhaili. Petani
asal Paok Dandak mengatakan, kemungkinan besar, kerusakan padi di kawasan
Janapria dan Kopang ini persis seperti yang dialami petani di Kediri Lombok
barat.
Belum dapat
dipastikan, penyebab dari kerusakan tanaman padi dengan ciri-ciri umum seperti
ini. Hanya saja, Sarjana Pertanian Unram, Jaswadi memperkirakan Kemungkinan penyakit ini diakibatkan Tungro.
Saat di hubungi
melalui Hanphone, Jaswadi menjelaskan, Penyakit ini adalah jenis penyakit padi (Oryza
sativa) yang disebabkan oleh virus yang menyerang pada fase pertumbuhan
vegetative.
“Virus ini memang mematikan, biasanya membuat padi tumbuh kerdil dan jumlah anakannya berkurang drastis” Ungkapnya.
Ketika ditanya bagaimana mengatasinya, Jaswadi menjelaskan. Menurut
hasil bacaannya, penyakit ini belum bisa diatasi, namun pencegahan bisa dilakukan
dengan lebih selektif memilih benih. Jaswadi menyebut beberapa benih yang cukup
tahan hama seperti varietas Tukad Unda, Tukad Balian, Tukad Petanu, Bondoyudo,
dan Kalimas.[AJ]