Potensi Desa untuk menjadi kawasan wisata selama ini belum dikembangkan secara maksimal di NTB. Hal tersebut terungkap dalam obrolan lepas komunitas kampung media NTB di sekretariat Program Unggulan Propinsi NTB Hari Rabu (3./7) kemain.
Ketua Kampung Media Abiantubuh Muhammad Shafwan mengatakan, sebenarnya banyak sekali potensi wisata pedesaan yang bisa dikembangkan salah satunya wisata religi.
“Kami pernah memunculkan gagasan untuk membuat paket perjalanan wisata dengan tujuan pesantren-pesantren di NTB, nanti disana para wisatwan bisa menginap bersama santri dan pengurus pesantren dan melihat kehidupan pesantren lebih dekat” katanya
Shafwan menambahkan, wisata religi di desa ini sangat realistis mengingat NTB didukung oleh sosial masyarakat yang multikultural terutama keberadaan pesantren-pesantren yang sangat banyak dan memiliki ke kekhasan sendiri-sendiri.
“Untuk wisata pesantren ini sederhananya misalnya, di pesantren A kita jual kehidupan santrinya, di pesantren B kita bisa ikutkan para wisatawan mengaji tasawuf, mengaji kitab kuning dan seterusnya.” Katanya.
Hal senada diungkapkan Ketua Kampung Media At Tabayyun Janapria, Ahmad Jumaili. Menurutnya hampir semua desa di NTB memiliki potensi-potensi wisata yang bisa dikembangkan secara maksimal khususnya religi, wisata pertanian serta wisata kerajinan dan seni.
“Di Lombok Tengah terdapat sebuah desa bernama Mas-Mas yang berhasil mendatangkan turis ke desanya hanya dengan menjual aktifitas keseharian warga seperti bercocok tanam, sarapan ubi dan singkong” Katanya menambahkan.
Sementara itu, ketua Kampung Media Mellbao Pagutan, Ahyar Rosyidi melihat, kurang termanfaatkannuya potensi-potensi desa wisata seperti yang diungkapkan Shafwan dan Jumaili tersebut dikarenakan minimnya kesadaran pemerintah serta kurangnya inisiatif dan kreatifitas warga untuk mempotensikan desa mereka sebagai asset wisata.
“Saya kira ini harus menjadi evaluasi semua pihak, terutama dinas pariwisata” ungkap akhyar. [AJ-Tabayyunews
Ketua Kampung Media Abiantubuh Muhammad Shafwan mengatakan, sebenarnya banyak sekali potensi wisata pedesaan yang bisa dikembangkan salah satunya wisata religi.
“Kami pernah memunculkan gagasan untuk membuat paket perjalanan wisata dengan tujuan pesantren-pesantren di NTB, nanti disana para wisatwan bisa menginap bersama santri dan pengurus pesantren dan melihat kehidupan pesantren lebih dekat” katanya
Shafwan menambahkan, wisata religi di desa ini sangat realistis mengingat NTB didukung oleh sosial masyarakat yang multikultural terutama keberadaan pesantren-pesantren yang sangat banyak dan memiliki ke kekhasan sendiri-sendiri.
“Untuk wisata pesantren ini sederhananya misalnya, di pesantren A kita jual kehidupan santrinya, di pesantren B kita bisa ikutkan para wisatawan mengaji tasawuf, mengaji kitab kuning dan seterusnya.” Katanya.
Hal senada diungkapkan Ketua Kampung Media At Tabayyun Janapria, Ahmad Jumaili. Menurutnya hampir semua desa di NTB memiliki potensi-potensi wisata yang bisa dikembangkan secara maksimal khususnya religi, wisata pertanian serta wisata kerajinan dan seni.
“Di Lombok Tengah terdapat sebuah desa bernama Mas-Mas yang berhasil mendatangkan turis ke desanya hanya dengan menjual aktifitas keseharian warga seperti bercocok tanam, sarapan ubi dan singkong” Katanya menambahkan.
Sementara itu, ketua Kampung Media Mellbao Pagutan, Ahyar Rosyidi melihat, kurang termanfaatkannuya potensi-potensi desa wisata seperti yang diungkapkan Shafwan dan Jumaili tersebut dikarenakan minimnya kesadaran pemerintah serta kurangnya inisiatif dan kreatifitas warga untuk mempotensikan desa mereka sebagai asset wisata.
“Saya kira ini harus menjadi evaluasi semua pihak, terutama dinas pariwisata” ungkap akhyar. [AJ-Tabayyunews