Menurunnya harga tembakau akibat meningkatnya hasil produksi pada musim tanam tahun 2012 membuat para petani di kecamatan Janapria mengaku menderita kerugian.
Rabiatun, petani tembakau di Dusun Paok Dandak, Desa Durian mengatakan, saat ini, harga jual tembakau miliknya hanya ditawar 1o ribu per kilogram untuk kelas tembakau biasa dan 13 ribu rupiah perkilogram untuk tembakau kelas super.
“dulu harga untuk kelas tembakau biasa bisa mencapai 15 ribu dan yang super tembus sampai 2800 perkilogram, sekarang harganya kurang dari setengah” Katanya mengeluh sedih.
Tak Hanya Rabi’atun, Muhammad Suaeb Petani di Desa Loang Maka dan Nuruddin di Desa Pendem Kecamatan Janapria juga mengeluhkan hal yang sama. Tak berbeda jauh dengan Rabi’atun, dua petani ini mengaku tembakaunya hanya ditawar 10,500 rupiah untuk kelas biasa dan yang super hanya 14 ribu rupiah perkilogram.
“Ini sangat menyedihkan, kami sangat susah, hutang kami gak akan bisa terbayar” Kata Suaeb di rumahnya Minggu (12/8).[Even]
Rabiatun, petani tembakau di Dusun Paok Dandak, Desa Durian mengatakan, saat ini, harga jual tembakau miliknya hanya ditawar 1o ribu per kilogram untuk kelas tembakau biasa dan 13 ribu rupiah perkilogram untuk tembakau kelas super.
“dulu harga untuk kelas tembakau biasa bisa mencapai 15 ribu dan yang super tembus sampai 2800 perkilogram, sekarang harganya kurang dari setengah” Katanya mengeluh sedih.
Tak Hanya Rabi’atun, Muhammad Suaeb Petani di Desa Loang Maka dan Nuruddin di Desa Pendem Kecamatan Janapria juga mengeluhkan hal yang sama. Tak berbeda jauh dengan Rabi’atun, dua petani ini mengaku tembakaunya hanya ditawar 10,500 rupiah untuk kelas biasa dan yang super hanya 14 ribu rupiah perkilogram.
“Ini sangat menyedihkan, kami sangat susah, hutang kami gak akan bisa terbayar” Kata Suaeb di rumahnya Minggu (12/8).[Even]