Semua pengendara termasuk saya akhirnya ikut-ikutan pencet klakson panjang yang akhirnya memuat keributan luar biasa. Saya mikir, kecimol ini benar-benar keterlaluan, karena kemacetan yang diakibatkannya berlangsung cukup lama, hampir 1 jam.
Setelah berhasil keluar dari kemacetan, saya sempat melihat aksi berjoged mereka yang hmm…benar-benar keterlaluan. Ditengah jalan utama itu mereka bersila, ada yang berjingkrak-jingkrak, ada yang bahkan sampai tiduran di aspal, sementara orang yang terjebak macet dibelakang sana masih sekitar 1 kiloan. Teganya mereka fikir saya. Pantas saja sopir taksi tadi mengumpat mereka “Godek” karena mungkin ia sudah terjebak macet lebih lama dari saya.
Yang lebih memprihatinkan, saya sempat melihat perempuan berdandan seksi berjoged ditengah-tengah tabuhan kecimol dan puluhan anak-anak kecil usia SD yang ikut-ikutan euforia. Perempuan itu nyaris telanjang karena memakai pakaian super ketat. Jogetannya over, tak sekadar berjoged, tapi menurut saya, gerakan-gerakannya telah menjurus ke porno-aksi.
Kecimol “Godek”, maaf! bahasa saya ikut-ikutan kasar. Tapi serius, sebutan “Godek” bagi mereka yang berjoged seperti ini, pas sekali. Siapa lagi kalo bukan Godek yang demi kesenanangan mereka sendiri mengganggu jalanan umum dan membuat kemacetan hingga ber-kilo-kilo, berjam-jam. Bisa anda bayangkan betapa kesal para pengguna jalan.
Di perjalanan berbeda, saya ke Lombok Timur. Yang membuat saya miris kali ini , serombongan orang sakit diatas Ambulan terhalang perjalanannya karena kejadian yang sama. Saya tak tak bisa membayangkan betapa kesalnya rombongan ambulan itu, gara-gara kecimol mereka mempertaruhkan kesehatan bahkan nyawa seseorang yang sedang buru-buru ke Rumah sakit. Sungguh terlalu kata Rhoma Irama. Sangat menjengkelkan! Hmm []
Sumber : jhellie.com