Tabayyunews.com - Mengantisipasi tantangan pariwisata halal yang sedang digalakkan Nusa Tenggara Barat, SMK Islam Sirajul Huda untuk tahun pelajaran 2017-2018 ini telah memastikan diri akan membuka kompetensi keahlian Pariwisata Syariah. Hal ini ditegaskan Ketua Yayasan Pondok Pesantren Sirajul Huda Paok Dandak Ahmad Jumaili, S. Pd.i dalam rapat wali murid pada Rabu (4/4) kemarin.
Dikatakannya, Jurusan Pariwisata Syari'ah ini secara nasional memang belum dimasukan pemerintah dalam spektrum jurusan SMK. Namun bagi SMK-SMK khususnya yang ada di lingkungan pesantren, diberikan peluang secara kreatif meracik kurikulum mereka sendiri sesuai dengan kebutuhan pesantren dan daerahnya masing-masing.
"Ini mungkin gagasan baru, tapi melihat fleksibilitas orientasi SMK secara nasional, jelas ini tidak dilarang" ungkapnya.
Agar kompatibel dengan kompetensi jurusan yang sudah ada di Spektrum Jurusan SMK, maka Jurusan Pariwisata Syari'ah di SMK Islam Sirajul Huda mantinya akan bergabung telebih dahulu dalam spektrum jurusan dan menggunakan kurikulum yang ada di kompetensi keahlian Usaha Perjalanan Wisata (UPW).
Lalu apa bedanya dengan jurusan UPW yang ada di SMK-SMK lainnya?
Ahmad Jumaili menjelaskan, perbedaannya jelas di konten syari'ahnya. Selain siswa-siswi dibekali materi yang sesuai dengan jurusan Perjalanan Wisata, juga akan dibekali dengan materi-materi pariwisata berlandaskan syariah.
"Konten syariahnya ada, sehingga calon-calon pelaku pariwisata ini memiliki etika atau akhlakul karimah, tertanam toleransi dan tidak serta merta karena bekerja di pariwisata terus menggadaikan imannya" tegasnya.
Jurusan Pariwisata Syari'ah ini juga nantinya akan membekali siswa-siswi berbagai bahasa seperti Bahasa Arab, Bahasa Persia dan Bahasa Jerman.
"Kita tidak ingin dengar kabar seperti kemarin, orang-orang arab kesulitan mencari guide yang bisa berbahasa arab" Pungkasnya.
Dikatakannya, Jurusan Pariwisata Syari'ah ini secara nasional memang belum dimasukan pemerintah dalam spektrum jurusan SMK. Namun bagi SMK-SMK khususnya yang ada di lingkungan pesantren, diberikan peluang secara kreatif meracik kurikulum mereka sendiri sesuai dengan kebutuhan pesantren dan daerahnya masing-masing.
"Ini mungkin gagasan baru, tapi melihat fleksibilitas orientasi SMK secara nasional, jelas ini tidak dilarang" ungkapnya.
Agar kompatibel dengan kompetensi jurusan yang sudah ada di Spektrum Jurusan SMK, maka Jurusan Pariwisata Syari'ah di SMK Islam Sirajul Huda mantinya akan bergabung telebih dahulu dalam spektrum jurusan dan menggunakan kurikulum yang ada di kompetensi keahlian Usaha Perjalanan Wisata (UPW).
Lalu apa bedanya dengan jurusan UPW yang ada di SMK-SMK lainnya?
Ahmad Jumaili menjelaskan, perbedaannya jelas di konten syari'ahnya. Selain siswa-siswi dibekali materi yang sesuai dengan jurusan Perjalanan Wisata, juga akan dibekali dengan materi-materi pariwisata berlandaskan syariah.
"Konten syariahnya ada, sehingga calon-calon pelaku pariwisata ini memiliki etika atau akhlakul karimah, tertanam toleransi dan tidak serta merta karena bekerja di pariwisata terus menggadaikan imannya" tegasnya.
Jurusan Pariwisata Syari'ah ini juga nantinya akan membekali siswa-siswi berbagai bahasa seperti Bahasa Arab, Bahasa Persia dan Bahasa Jerman.
"Kita tidak ingin dengar kabar seperti kemarin, orang-orang arab kesulitan mencari guide yang bisa berbahasa arab" Pungkasnya.