Tabayyunews.com - Lombok Tengah Resmi memiliki Layanan Terpadu Satu Pintu Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (LTSP-P2TKI). Dengan LTSP-P2TKI ini diharapkan masyarakat Lombok Tengah bisa lebih mudah, murah dan lebih cepat dalam mengurus paspor dan perijinan lainnya
Hal itu disampaikan, deputi bidang Deputi Bidang Penempatan, Teduh Indro Cahyono saat memberikan sambutannya pada acara Peresmian LTSP-P2TKI di Praya, Senin (27/11) hari ini.
Dikatakan Cahyo, jika selama ini masyarakat Lombok Tengah harus mengurus perijinan ke Mataram, maka mulai hari ini, masyarakat bisa langsung mengurus ke LTSP yang sudah resmi beroperasi.
"Ada 8 instansi dan institusi yang terintegrasi dalam pelayanan ini mulai dari dinas tenaga kerja, kepolisian hingga dukcapil" Tandas Cahyo.
Pengoperasian LTSP ini dikatakan Cahyo adalah tindak lanjut dari MoU yang telah ditandatangi pemerintah Propinsi NTB pada 8 november 2016 tentang pembentukan LTSP di empat Kabupaten di NTB yakni Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur dan Sumbawa.
"Untuk tahun 2017 ini ada 11 LTSP di Indonesia yang ditargetkan beroperasi, salah satunya yang di Lombok Tengah" Ungkap Cahyo.
Ia memberikan apresiasi kepada pemerintah propinsi dan pemerintah kabupaten Lombok Tengah yang telah menunjukkan komitmennya yang sangat tinggi dalam melayani TKI melalui realisasi LTSP ini.
Ia mengajak semua instansi dan birokrasi yang ada di Lombok Tengah meninggalkan ego sektoral dengan melayani masyarakat sebaik-baiknya melalui LTSP-P2TKI ini.
"Mari kita tinggalkan ego sektoral di birokasi dan instansi untuk sepenuhnya kita layani masyarakat sebaik-baiknya" Ajak Cahyo.
Memanusiakan manusia
Sementara itu, Wakil Bupati Lombok Tengah H.L. Fathul Bahri dalam sambutannya mengungkapkan, LTSP ini adalah salah satu bentuk upaya pemerintah, pusat dan daerah dalam melayani dan melindungi masyakat khususnya TKI, TKI dan Keluarga TKI yang ingin ke Luar Negeri
Fathul menyebut, NTB termasuk daerah pengirim TKI terbesar di Indonesia. Ia mencatat pada tahun 2016 saja, ada 7713 orang TKI berangkat dari NTB dan 893 ribu orang diantaranya berasal dari Lombok Tengah.
"Ini artinya rata-rata, Lombok Tengah mengirim sekitar 800 TKI setiap tahun, ini angka yang cukup besar" Ungkapnya.
Dari Jumlah itu, Fathul menambahkan, telah terjadi banyak kasus kekerasan, seksual bahkan kematian yang dialami para TKI ini. Bahkan ada diantaranya yang tak terlindungi secara hukum karena mereka pergi ke Malaysia secara tidak resmi.
"Dengan adanya LTSP ini, kita ingin memanusiakan manusia. Mereka-mereka ini adalah keluarga kita, sodara-sodara kita yang harus kita layani dan dilindungi sebaik-baiknya" Tandas Fathul Bahri.
Acara peresmian, LTSP-P2TKI ini dilangsungkan di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lombok Tengah. Dihadiri semua SKPD dan jajaran pejabat mulai dari tingkat Kabupaten, Kecamatan sampai Pemerintah Desa se Kabupaten Lombok Tengah. []
Hal itu disampaikan, deputi bidang Deputi Bidang Penempatan, Teduh Indro Cahyono saat memberikan sambutannya pada acara Peresmian LTSP-P2TKI di Praya, Senin (27/11) hari ini.
Teduh Indro Cahyono saat menyampaikan Sambutannya dan membuka LTSP Lombok Tengah Di Praya |
"Ada 8 instansi dan institusi yang terintegrasi dalam pelayanan ini mulai dari dinas tenaga kerja, kepolisian hingga dukcapil" Tandas Cahyo.
Pengoperasian LTSP ini dikatakan Cahyo adalah tindak lanjut dari MoU yang telah ditandatangi pemerintah Propinsi NTB pada 8 november 2016 tentang pembentukan LTSP di empat Kabupaten di NTB yakni Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur dan Sumbawa.
"Untuk tahun 2017 ini ada 11 LTSP di Indonesia yang ditargetkan beroperasi, salah satunya yang di Lombok Tengah" Ungkap Cahyo.
Ia memberikan apresiasi kepada pemerintah propinsi dan pemerintah kabupaten Lombok Tengah yang telah menunjukkan komitmennya yang sangat tinggi dalam melayani TKI melalui realisasi LTSP ini.
Ia mengajak semua instansi dan birokrasi yang ada di Lombok Tengah meninggalkan ego sektoral dengan melayani masyarakat sebaik-baiknya melalui LTSP-P2TKI ini.
"Mari kita tinggalkan ego sektoral di birokasi dan instansi untuk sepenuhnya kita layani masyarakat sebaik-baiknya" Ajak Cahyo.
Memanusiakan manusia
Wakil Bupati Lombok Tengah H.L. Fathul Bahri Memberikan Sambutannya |
Fathul menyebut, NTB termasuk daerah pengirim TKI terbesar di Indonesia. Ia mencatat pada tahun 2016 saja, ada 7713 orang TKI berangkat dari NTB dan 893 ribu orang diantaranya berasal dari Lombok Tengah.
"Ini artinya rata-rata, Lombok Tengah mengirim sekitar 800 TKI setiap tahun, ini angka yang cukup besar" Ungkapnya.
Dari Jumlah itu, Fathul menambahkan, telah terjadi banyak kasus kekerasan, seksual bahkan kematian yang dialami para TKI ini. Bahkan ada diantaranya yang tak terlindungi secara hukum karena mereka pergi ke Malaysia secara tidak resmi.
"Dengan adanya LTSP ini, kita ingin memanusiakan manusia. Mereka-mereka ini adalah keluarga kita, sodara-sodara kita yang harus kita layani dan dilindungi sebaik-baiknya" Tandas Fathul Bahri.
Acara peresmian, LTSP-P2TKI ini dilangsungkan di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lombok Tengah. Dihadiri semua SKPD dan jajaran pejabat mulai dari tingkat Kabupaten, Kecamatan sampai Pemerintah Desa se Kabupaten Lombok Tengah. []