Loteng, Tabayyunews Senyum pada semua orang, itulah ciri Lalu Aksar Anshari Faishal. Lelaki bertubuh gempal ini siapa yang tak kenal, sejak 2018 hingga 2019, ia laki-laki yang paling banter disorot media. Posisinya di Komisioner hingga ketua KPUD NTB membuat namanya tenar apalagi di musim Pilkada.
Aksar Anshari bagi awak media adalah politisi yang pembawaannya santai tapi sikapnya tegas pantang kompromi. Tak jarang, awak media terkaget-kaget ketika laki-laki ini berstatemen menantang arus.
Pernah suatu ketika, para mahasiswa melakukan demo di depan Kantor KPU, Aksar bukannya meminta polisi mengamankan para pendemo. Malah Aksar turun langsung tanpa teman dan menemui para pendemo bahkan ikut orasi karena merasa tuntutan para pendemo sevisi dengan KPU.
"Mereka menuntut Pemilu adil, ya aspirasi kita sama, ya saya ikutlah orasi" Ungkapnya disuatu senja ke Lombok Files.
Aksar Anshari Faishal termasuk seorang aktifis dan politisi yang kenyang dengan pengalaman berorganisasi. Dikatakan teman-temannya, Aksar termasuk satu diantara politisi dan aktifis yang tumbuh secara organik menjelang reformasi 1998. Tahun 1994 ia lepas dari kampus, Aksar lalu berdinamika di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) kota Mataram dan terpilih sebagai ketua Cabang periode 1993-1994.
Prestasinya di PMII menghantarkannya menjadi Ketua Pengurus Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor periode 2001-2010 dan aktif sebagai pengurus wilayah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) NTB hingga 2001.
Jiwa aktifisme Aksar tak lekang sampai disitu, lepas di Ansor dan KNPI, ia melanjutkan aktifisme kritisnya melalui Lembaga Suadaya Masyarakat (LSM). Aksar tercatat pernah aktif bahkan ikut mendirikan Lembaga Studi Kemanusiaan (Lensa) NTB, Pusat Studi Pembangunan (PSP) Mataram, Dewan Peduli Anggaran, YPKM hingga JPPR.
Melalui lembaga-lembaga tersebut, Aksar terlibat dalam studi kritis dan advokasi kebijakan serta pemberdayaan masyarakat. Disanalah ia bersentuhan dengan beragam isu -isu sosial, kemiskinan, transparansi anggaran hingga persoalan Perempuan dan Gender.
Pengalaman berorganisasinya inilah yang menghantarkan Aksar sebagai Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Prov. NTB Pada Tahun 2008-2013 dan terpilih sebagai Ketua Pada Tahun 2014-2019.
*Digadang-gadang sebagai Calon Bupati Lombok Tengah*
Jelang pemilihan kepala daerah di Kabupaten Lombok Tengah 2020 mendatang, nama Aksar Anshari Faishal mulai mencuat ke publik dan digadang-gadang sebagai calon Bupati paling potensial untuk Maju pada Pilkada mendatang menggantikan Suhaili, FT.
Pengalaman politik Aksar di KPU serta jabatan strategisnya saat ini sebagai Sekretaris Wilayah Nahdlatul Ulama NTB membuat ia mendapat dukungan dari masyarakat Lombok Tengah. Beberapa partai politik bahkan memintanya serius untuk maju antara lain Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Selain dukungan masyarakat dan Partai Politik, Aksar Anshari semakin optimis karena mendapat dukungan penuh dari aktifis dan politisi jebolan-jebolan PMII.
Namun begitu, Pria kelahiran Penujak 12 Juni 1970 ini tak mau kepedean. Ia mengaku bersyukur mendapat dukungan dari Masyarakat, tokoh-tokoh serta aktifis PMII tetapi ia tetap akan melihat dinamisasi politik kedepan.
"Insya Allah saya siap maju, kita lihat saja perkembangannya" Tandasnya. [LF/08]
Lombok Files
Aksar Anshari bagi awak media adalah politisi yang pembawaannya santai tapi sikapnya tegas pantang kompromi. Tak jarang, awak media terkaget-kaget ketika laki-laki ini berstatemen menantang arus.
Pernah suatu ketika, para mahasiswa melakukan demo di depan Kantor KPU, Aksar bukannya meminta polisi mengamankan para pendemo. Malah Aksar turun langsung tanpa teman dan menemui para pendemo bahkan ikut orasi karena merasa tuntutan para pendemo sevisi dengan KPU.
"Mereka menuntut Pemilu adil, ya aspirasi kita sama, ya saya ikutlah orasi" Ungkapnya disuatu senja ke Lombok Files.
Aksar Anshari Faishal termasuk seorang aktifis dan politisi yang kenyang dengan pengalaman berorganisasi. Dikatakan teman-temannya, Aksar termasuk satu diantara politisi dan aktifis yang tumbuh secara organik menjelang reformasi 1998. Tahun 1994 ia lepas dari kampus, Aksar lalu berdinamika di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) kota Mataram dan terpilih sebagai ketua Cabang periode 1993-1994.
Prestasinya di PMII menghantarkannya menjadi Ketua Pengurus Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor periode 2001-2010 dan aktif sebagai pengurus wilayah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) NTB hingga 2001.
Jiwa aktifisme Aksar tak lekang sampai disitu, lepas di Ansor dan KNPI, ia melanjutkan aktifisme kritisnya melalui Lembaga Suadaya Masyarakat (LSM). Aksar tercatat pernah aktif bahkan ikut mendirikan Lembaga Studi Kemanusiaan (Lensa) NTB, Pusat Studi Pembangunan (PSP) Mataram, Dewan Peduli Anggaran, YPKM hingga JPPR.
Melalui lembaga-lembaga tersebut, Aksar terlibat dalam studi kritis dan advokasi kebijakan serta pemberdayaan masyarakat. Disanalah ia bersentuhan dengan beragam isu -isu sosial, kemiskinan, transparansi anggaran hingga persoalan Perempuan dan Gender.
Pengalaman berorganisasinya inilah yang menghantarkan Aksar sebagai Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Prov. NTB Pada Tahun 2008-2013 dan terpilih sebagai Ketua Pada Tahun 2014-2019.
*Digadang-gadang sebagai Calon Bupati Lombok Tengah*
Jelang pemilihan kepala daerah di Kabupaten Lombok Tengah 2020 mendatang, nama Aksar Anshari Faishal mulai mencuat ke publik dan digadang-gadang sebagai calon Bupati paling potensial untuk Maju pada Pilkada mendatang menggantikan Suhaili, FT.
Pengalaman politik Aksar di KPU serta jabatan strategisnya saat ini sebagai Sekretaris Wilayah Nahdlatul Ulama NTB membuat ia mendapat dukungan dari masyarakat Lombok Tengah. Beberapa partai politik bahkan memintanya serius untuk maju antara lain Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Selain dukungan masyarakat dan Partai Politik, Aksar Anshari semakin optimis karena mendapat dukungan penuh dari aktifis dan politisi jebolan-jebolan PMII.
Namun begitu, Pria kelahiran Penujak 12 Juni 1970 ini tak mau kepedean. Ia mengaku bersyukur mendapat dukungan dari Masyarakat, tokoh-tokoh serta aktifis PMII tetapi ia tetap akan melihat dinamisasi politik kedepan.
"Insya Allah saya siap maju, kita lihat saja perkembangannya" Tandasnya. [LF/08]
Lombok Files