Musim kemarau seperti ini, bertani tembakau menjadi pilihan mayoritas petani di Desa Rensing Bat. Harga tembakau yang lumayan mahal menjadi berkah. Hampir tak sejengkal tanah-pun di Desa Rensing Bat yang tidak ditanami emas hijau ini
Oleh :
Ibrahim Arifin | Ketua KM Rensing Bat Kec. Sakra Barat Lotim
Rensing Bat dikenal sebagai salah satu desa penghasil tembakau terbaik di di Lombok Timur. Kualitas tembakau Rensing Bat diakui banyak pembeli karena mungkin kualitas hara tanahnya masih lumayan bagus dibanding kawasan-kawasan lain di Pulau Lombok.
Desa Rensing Bat menjadi tembakau salah satu tanaman unggulan selain padi. Tanaman yang punya nama latin Nicotiana Tabacum ini memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan di desa, tak hanya hari ini, tapi sejak puluhan tahun silam.
Di musim kemarau seperti ini, bertani tembakau bahkan menjadi pilihan mayoritas petani di Desa Rensing Bat. Harga tembakau yang lumayan mahal menjadi berkah bagi warga. Hal ini tampak, hampir tak sejengkal tanah-pun di Rensing Bat tidak ditanami emas hijau ini.
Ketika masuk ke Desa Rensing Bat, kita bisa dengan mudah menemui para petani dan swah yang dipenuhi tembakau. Baik yang masih hijau di sawah, maupun yang sudah kering menguning setelah pengovenan dan siap jual. Aroma tembakau menyeruak dari kampung-kampung.
Setiap hari, kita bisa melihat aktivitas para petani tembakau yang ada di Desa Rensing Bat. Mereka dengan tekun dan penuh dedikasi memberikan perawatan maksimal pada tembakau yang ditanamnya.
Tembakau memang hanya bisa ditanam di lahan jarang hujan seperti di Rensing Bat, kebanyakan lahan pertanian yang ada tanahnya kering. Sehingga, sangat cocok untuk ditanami tembakau.
Berkah Kemarau dari daun Hijau, banyak warga dapat menikmati hasilnya walau tidak menanam tembakau, mereka akan menjadi buruh panen, buruh ikat, buruh angkut dan buruh jaga oven pengering ketika musim panen tiba.
Banyak orang menikmati hasilnya di saat warga desa tengah kesulitan mencari belanja akibat pandemi corona dan kemarau yang berkepanjangan. Berkah dari daun hijau seakan menjadi penyelamat ketika mereka sangat membutuhkan rezeki lebih untuk makan minum sehari-hari terutama belanja jajan anak-anak mereka.[]