Dipastikan, Iedul Fitri tahun ini di Dusun Paok Dandak Desa Durian Kecamatan Janapria, tampaknya akan meninggalkan tradisi begibung yang biasa diadakan selepas kegiatan solat iedul fitri. Hal ini dikarenakan, masjid yang dijadikan tempat kegiatan tersebut saat ini sedang dalam tahap pembangunan.
Hal itu tegaskan H. Hamdi Kepala Dusun Paok Dandak Desa Durian ketika ditemui di sela-sela kegiatan gotong royong warga. Dikatakannya, begibung memang tradisi turun menurun warganya yang sudah berjalan puluhan tahun.
“Sudah jadi tradisi, masing-masing kepala keluarga menaikkan gibung ke masjid, dan gibung itulah yang dimakan bersama-sama” Ujar H, Hamdi menjelaskan.
Acara makan-makan ini menjadi unik karena setiap kepala keluarga tidak diperbolehkan menyantap Gibungnya sendiri melainkan harus menyantap gibung kepala keluara yang lain.
“Ini untuk memperkuat persaudaraan antar warga, dan ini selalau kami lakukan setiap tahun” Tambah H. Hamdi.
Sayangnya, tahun ini acar begibung tersebut tak bisa dilaksanakan karena masjid mereka sedang di renovasi.
“Tahun ini saya putuskan tak ada begibung, karena kondisi masjid masih sangat amburadul” Kata H. Hamdi. Sebagai gantinya, warga diminta sumbangannya ke masjid sebesar 50 ribu untuk menambah dana pembangunan yang sudah ada.
“Ini sebagai gantinya, saya berpendapat manfaatnya akan lebih besar karena biaya masak-masak mereka itu bisa di jadikan amal di Masjid” Tegas H. Hamdi.
Beberapa warga menyayangkan keputusan Kadus ini. Inak Husnaini misalnya mengaku iedul fitri nanti akan terasa kering dan kurang semarak ditengah keluarganya. (AJ) “Gak enak rasanya kalo kita tidak begibung, karena sebenanrnya itu intinya dari acara lebaran kita” Ujar Inak Hus. Begitu juga dengan warga yang lain, H. Nasir, Inak Rumisah dan Jumidin mengaku serupa, bahkan bagi mereka seharusnya begibung ini tetap diadakan walaupun kondisi masjid mereka apa adanya.
“Sebenarnya, kalo pak kadus mau, kita bisa saja begibung di masjid walaupun kondisinya seperti itu. Yang penting kan kebersamaannya” Kata Inak Rumisah. Karenanya, warga Dusun Paok Dandak Desa Durian pada iedul fitri beberapa hari lagi itu, dipastikan hanya akan melaksanakan solat ied di masjid lalu seperti biasa berziarah ke kubur keluarganya masing-masing. [AJ]
Hal itu tegaskan H. Hamdi Kepala Dusun Paok Dandak Desa Durian ketika ditemui di sela-sela kegiatan gotong royong warga. Dikatakannya, begibung memang tradisi turun menurun warganya yang sudah berjalan puluhan tahun.
“Sudah jadi tradisi, masing-masing kepala keluarga menaikkan gibung ke masjid, dan gibung itulah yang dimakan bersama-sama” Ujar H, Hamdi menjelaskan.
Acara makan-makan ini menjadi unik karena setiap kepala keluarga tidak diperbolehkan menyantap Gibungnya sendiri melainkan harus menyantap gibung kepala keluara yang lain.
“Ini untuk memperkuat persaudaraan antar warga, dan ini selalau kami lakukan setiap tahun” Tambah H. Hamdi.
Sayangnya, tahun ini acar begibung tersebut tak bisa dilaksanakan karena masjid mereka sedang di renovasi.
“Tahun ini saya putuskan tak ada begibung, karena kondisi masjid masih sangat amburadul” Kata H. Hamdi. Sebagai gantinya, warga diminta sumbangannya ke masjid sebesar 50 ribu untuk menambah dana pembangunan yang sudah ada.
“Ini sebagai gantinya, saya berpendapat manfaatnya akan lebih besar karena biaya masak-masak mereka itu bisa di jadikan amal di Masjid” Tegas H. Hamdi.
Beberapa warga menyayangkan keputusan Kadus ini. Inak Husnaini misalnya mengaku iedul fitri nanti akan terasa kering dan kurang semarak ditengah keluarganya. (AJ) “Gak enak rasanya kalo kita tidak begibung, karena sebenanrnya itu intinya dari acara lebaran kita” Ujar Inak Hus. Begitu juga dengan warga yang lain, H. Nasir, Inak Rumisah dan Jumidin mengaku serupa, bahkan bagi mereka seharusnya begibung ini tetap diadakan walaupun kondisi masjid mereka apa adanya.
“Sebenarnya, kalo pak kadus mau, kita bisa saja begibung di masjid walaupun kondisinya seperti itu. Yang penting kan kebersamaannya” Kata Inak Rumisah. Karenanya, warga Dusun Paok Dandak Desa Durian pada iedul fitri beberapa hari lagi itu, dipastikan hanya akan melaksanakan solat ied di masjid lalu seperti biasa berziarah ke kubur keluarganya masing-masing. [AJ]