TabayyuNews - Walau pembangunananya sudah selesai sekitar 70%, namun Gedung baru SMK Islam Sirajul Huda Paok Dandak ini belum bisa ditempati siswa untuk belajar. Hal ini dikatakan Suhaili, S. pd, M. Si Kepala Sekolah SMK Islam Sirajul Huda Paok Dandak Desa Durian Kec. Janapria Kamis (4/10) kemarin.
Suhaili mengatakan, mangkraknya pembangunan gedung sekolah yang dipimpinnya tersebut mengakibatkan aktifitas belajar mengajar siswa-siswi di SMK Islam Sirajul Huda terganggu. Gara-gara belum ada kelas yang bias ditempati, saat ini SMK Islam Sirajul Huda masuk sekolah sore hari dan meminjam gedung MTs Sirajul Huda sebagai tempat belajarnya.
Begitupun beberapa kegiatan ekstrakurikuler sekolah yang sudah lama berjalan seperti Karate dan KIR di SMK Islam Sirajul Huda terpaksa dihentikan karena material-material bangunan yang berserakan di sudut-sudut sekolah cukup mengganggu aktifitas siswa.
Bendahara Yayasan Ponpes Sirajul Huda Masniaty, S. Pd ketika ditemui di rumahnya (Kamis, 5/10) menjelaskan, mangkraknya pembangunan gedung SMK ini dikarenakan kurangnya dana. Dijelaskan Masni, pembangunan ini didanai dari dana sumbangan sukarela masyarakat karena kepedulian mereka terhadap SMK Islam Sirajul Huda.
“Yayasan meminta sumbangan dari masyarakat sejak tahun februari 2011 dan alhamdulillah, dana yang terkumpul sekitar 42 juta” Jelas Masni.
Hingga saat ini, pembangunan gedung baru berlantai dua tersebut menghabiskan dana sebesar 62 juta rupiah, selain dari swadaya masyarakat, juga ada sumbangsih beberapa dermawan dan anggota DPR Lombok tengah.
“Detailnya swadaya masyarakat 42 juta, sumbangan dari DPRD Loteng 10 juta dan sisanya dari beberapa dermawan yang tak mau disebutkan namanya” Ujar Masni menambahkan.
Sementara itu, Pengasuh Yayasan Ponpes Sirajul Huda Paok Dandak TGH. Moh. Jamiluddin di kesempatan lain mengatakan, SMK Islam sirajul huda dirancang sebagai sekolah Gratis pertama di Lombok Tengah yang bertujuan memfasilitasi anak-anak putus sekolah dan anak kurang mampu di kecamatan Janapria pada khususnya dan kabupaten Lombok Tengah umumnya.
“Sekolah ini dirancang gratis untuk membantu anak-anak putus sekolah karena tidak ada biaya” jelasnya.
Walaupun sekolah gratis, bukan berarti SMK Islam sirajul huda sekolah murahan, karena dengan upaya yayasan, sekolah ini akan dirancang dengan kelengkapan infrastruktur yang memadai dan modern.
“Kami yakin, anak-anak miskin jika diberi kesempatan akan sama pintarnya dengan anak-anak kaya yang belajar di sekolah-sekolah mahal” tambah TGH. Jamiluddin.
Karena itu, pimpinan yayasan ini meminta bantuan semua pihak terutama pemerintah dan perusahaan untuk membantu penyelesaian gedung SMK Islam Sirajul Huda ini agar secepatnya anak-anak SMK Islam Sirajul Huda yang saat ini baru menerima siswa 2 kelas bisa segera belajar seperti biasanya. [Epol]