Tabayyunews - Isu terjadinya kasus penculikan anak di Lombok yang marak terjadi akhir-akhir ternyata tidak benar.
Hal ini disampaikan TGH. Muhammad Jamiluddin saat mengisi majelis ta’lim pagi di Pondok pesantren Sirajul Huda Paok Dandak (23/10) hari ini.
Dalam kesempatan itu, tokoh masyarakat ini meminta para jama’ahnya untuk tidak terprovokasi isu ini dan tidak mudah anarkis.
TGH. Muhammad Jamiluddin mengatakan, Informasi tentang isu tersebut tidak benar ia dapatkan dari pihak kepolisian tadi malam (22/10). Karena itu Ia juga mengajak masyarakat untuk menjaga diri dan hati-hati di perjalanan karena para perusuh tersebut telah sampai di daerah Janapria dan sekitarnya.
Lanjut pengasuh pesantren tersebut, isu penculikan anak di Lombok mirip isu dukun santet yang terjadi di Bima. Dari beberapa kasus pembunuhan yang terjadi, ternyata tidak ada bukti orang-orang yang bunuh tersebut terkait adanya isu ini. Isu ini lanjutnya sengaja dimunculkan orang-orang tidak bertanggungjawab untuk mengkondisikan NTB tidak aman.
“Isu niki jari pegawean dengan sak ndek mele telek Lombok aman, jari silak tiang plinggih sami ngiring jagak dirik” ajaknya menggunakan Bahasa Sasak. [Aj]
Hal ini disampaikan TGH. Muhammad Jamiluddin saat mengisi majelis ta’lim pagi di Pondok pesantren Sirajul Huda Paok Dandak (23/10) hari ini.
Dalam kesempatan itu, tokoh masyarakat ini meminta para jama’ahnya untuk tidak terprovokasi isu ini dan tidak mudah anarkis.
TGH. Muhammad Jamiluddin mengatakan, Informasi tentang isu tersebut tidak benar ia dapatkan dari pihak kepolisian tadi malam (22/10). Karena itu Ia juga mengajak masyarakat untuk menjaga diri dan hati-hati di perjalanan karena para perusuh tersebut telah sampai di daerah Janapria dan sekitarnya.
Lanjut pengasuh pesantren tersebut, isu penculikan anak di Lombok mirip isu dukun santet yang terjadi di Bima. Dari beberapa kasus pembunuhan yang terjadi, ternyata tidak ada bukti orang-orang yang bunuh tersebut terkait adanya isu ini. Isu ini lanjutnya sengaja dimunculkan orang-orang tidak bertanggungjawab untuk mengkondisikan NTB tidak aman.
“Isu niki jari pegawean dengan sak ndek mele telek Lombok aman, jari silak tiang plinggih sami ngiring jagak dirik” ajaknya menggunakan Bahasa Sasak. [Aj]