Bidan yang kurang aktif melayani masyarakat di Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau ke Pos pelayan Terpadu (Posyandu) menurut Herry Tamsani sangat merugikan masyarakat yang ingin berobat, periksa atau melahirkan di pos kesehatan tersebut.
Fasiliator Kegiatan PNPM Generasi Sehat Cerdas Kecamatan Janapria tersebut menegaskan, keberadaan bidan di Desa mutlak diperlukan 24 jam non stop oleh masyarakat.
"Urusan orang sakit, melahirkan atau periksa itu bisa terjadi kapan saja tidak mengenal waktu" Ujar Herry dalam acara rapat koordinasi PK GSC se-Janapria di Desa Langko (6/7).
"Kami
dari GSC sudah melengkapi Poskesdes dengan kebutuhan-kebutuhan alat dan
pralatan yang sangat memadai, jika tidak dimanfaatkan maksimal kan rugi
kita" Kata herry.
"Kalo ibu tersebut benar-benar butuh bantuan bawa saja langsung ke Rumah Sakit, nanti soal biayanya GSC yang tangani" Ujar Herry disambut tepuk tangan ibu-ibu.
Ditambahkannya, ia tak ingin lagi mendengar cerita ada ibu hamil yang lamban di berikan pertolongan baik saat akan melahirkan atau memeriksakan kehamilannya dikarenakan GSC-nya gak bekerja optimal dan Bidanya juga lamban dan gak pro aktif.
"Kami ada laporan soal ibu meninggal disebabkan kurang proaktifnya bidan di sebuah desa, kami akan segera laporkan soal itu" Ancam Herry.
Kepada semua Bidan dan pengurus GSC Se-Kecamatan Janapria, Herry Tamsani berpesan agar lebih pro aktif dalam setiap kegiatan di desa. ia mengatakan, bidan-bidan yang merasa saat ini masih kurang aktif segera memperbaiki kinerjanya begitu juga GSC di semua Desa.[]