Warungnya tidak besar, seperti umumnya warung pinggir jalan, warung yang bisa ditemui di dalam terminal Kopang ini juga terbuat dari gedhek bambu dan terdapat bangku panjang buat duduk menyantap makanan. Tak akan anda temukan macam-macam lauk pauk disini, karena Inak Moq si pemilik warung hanya menjual tiga menu, nasi ayam, nasi rawon dan nasi belut.
Tak heran pagi itu, saat Tabayyun memasuki warung itu, beberapa pemuda dan orang tua terlihat sedang asyik menyantap menu Nasi Belut. Usai makan saya tanya-tanya, ternyata itu rombongannnya dari Sumbawa yang akan pulang dan mampir sarapan di tempat ini.
Namun begitu, warung ini ternyata sudah dikenal banyak orang. Dikenal terutama karena satu-satunya Warung yang menyediakan Nasi Belut di wilayah Kopang.
"Luwek langganan tiang dari mataram, ye kadu-kadu dines (Banyak pelanggan saya dari Mataram, mereka pakai pakaian dinas)" kata Inaq Moq menjelaskan. Orang-orang berpakaian dinas yang dimaksud inaq Moq adalah para konsumennya yang mampir makan dengan pakaian rapi. Biasanya para musafir yang butuh sarapan atau makan siang diperjalanan.
Tak heran pagi itu, saat Tabayyun memasuki warung itu, beberapa pemuda dan orang tua terlihat sedang asyik menyantap menu Nasi Belut. Usai makan saya tanya-tanya, ternyata itu rombongannnya dari Sumbawa yang akan pulang dan mampir sarapan di tempat ini.
"Sudah lama kita langganan, kalo pulang ke Sumbawa saya wajib sarapan belut disini" kata laki-laki yang mengaku bernama Fahmi.
Nasi Belut Racikan Inaq Moq ini memang khas Lombok, Pedes. Sedikit ditaburi kacang dan tempe iris, sangat pas sebagai menu sarapan.
Dimusim Jarang belut seperti sekarang, Inak Moq mengaku kesusahan mendapatkannya.
"Berani saya beli mahal yang penting pelanggan saya tidak kecewa" Katanya pada Tabayyun.
Tak ada yang istimewa di warung nasi belut Inaq Moq selain belutnya yang memang unik dengan pedasnya dan menu belut yang jarang ditemui.
Selain nasi belut, anda juga bisa memesan menu lain seperti Rawon dan Nasi Ayam.
"Tulis bae adekn sak sayan rame dengan jok te (Tulis aja biar orang semakin ramai kesini)" kata Inaq Moq yang tak bisa berbahasa Indonesia.