Lombok Tengah-Tabayyunews.id-Menyikapi peningkatan jumlah masyarakat Nusa Tenggara Barat yang semakin meningkat angka positif terjangkit pandemi covid-19, Ketua MPC Pemuda Pancasila M Samsul Qomar meminta Gubernur bersikap tegas menolak kedatangan warga luar NTB.
Dalam keterangan persnya, M Samsul Qomar mengaku mendapat kabar kalau puluhan warga Nusa Tenggara Timur (NTT) akan tinggal di NTB.
"Saya mendapati kabar bahwa ada warga NTT yang di tolak masuk oleh pemerintah di sana lalu menumpuk dan berpotensi stay di NTB sebagai daerah transit baiknya gubernur NTB tegas dan menolak sementara pendatang untuk tinggal apalagi terjadi penumpukan di NTB, baik itu di Lembar , Poto Tano, Kayangan atau pelabuhan lain yg memungkinkan kapal atau perahu penumpang untuk sandar" Terangnya, Sabtu (18/4).
Menurutnya, tentu hal ini sangat beresiko jika di biarkan bertambah banyak, pengakuan Kadis Perhubungan sudah ada 80 orang yang transit dan stay di NTB ini tentu mengkhawatirkan kita, apalagi konon mereka tidak memiliki cadangan makanan dan bekal lagi, akan menambah beban pemda NTB padahal kita saja di sini masih kekurangan.
Secara kemanusiaan, Lanjut pria akrab disapa Qomar menanggapi asas kekeluargaan, memang kita harus saling membantu namun di situasi darurat dan wabah ini kita tidak boleh sembarangan menerima orang luar, oleh pemda NTT saja mereka di tolak masa iya kita menampung, pasti ada alasan NTT menolak jangan kita sok sok an masyarakat NTB masih kekurangan.
"Jika ini di biarkan maka yang lain akan berdatangan ke NTB, sekali lagi gubernur harus tegas menolak pendatang masuk ke NTB" Tegasnya.
Terkait kepulangan pekerja baik migran maupun non migran, Ia juga meminta pemda harus selektif dan berhati hati.
"Bulan puasa tinggal menghitung hari, pasti banyak yang akan mudik, maka mereka harus dikarantina dulu 14 hari baru diijinkan di pulanhnkr rumah masing-masinh, jangan terulang kayak jamaah tablig sudah 15-16 hari di rumah baru di jemput lagi bikin resah masyarakat saja orang di jemput pakai ambulance pakaian astronot gitu" pungkasnya.
Bukankah mencegah itu lebih baik, katanya, jadi langsung saja isolasi mereka jangan berikan menyebar dulu baru di jemput paksa.
"Intinya menjelang ramadhan ini perketat pintu pintu masuk NTB baik darat laut dan udara kita tidak bisa sok jago sekarang negara sudah darurat, kemanan juga menjadi alasan kita untuk menolak orang luar masuk NTB apalagi dalam jumlah banyak" tutupnya.(Sh)