Tabayyunews.com - Penolakan Kalangan Muda Nahdlatul Ulama NTB atas Ahyar Abduh yang tiba-tiba menjadi ketua panitia Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama yang rencananya dilaksanakan di Lombok mulai mendingin setelah ada sinyal akan digantinya Ahyar Abduh pada minggu (14/5) lusa.
Kabar akan digantinya kembali Ahyar Abduh tersebut tersebar di forum Whatsapp Beluarga Besar Nahdlatul Ulama NTB sejak kemarin.
Sebelumnya diketahui, penunjukan Ahyar Abduh sebagai ketua Panitia Munas dan Mubes ini ditolak keras Kalangan Muda NU karena Ahyar Abduh bukanlah kader NU melainkan kader Nahdlatul Wathan (NW).
Sejumlah kalangan Muda NU sejak kamis lalu memang mempersoalkan penunjukan Ahyar sebagai ketua panitia. Menurut mereka, disamping sangat politis juga seakan-akan menunjukkan ketidakpercayaan NU pada kader-kadernya sendiri di daerah untuk melaksanakan acara sebesar Munas dan Konbes.
"Munas dan Konbes ini acara penting, masak diurus sama orang diluar NU, kayak NU gag ada kader aja" tulis Obox menanggapi.
"NU harusnya steril dari kepentingan politis. Apalagi ini Munas Alim Ulama, acara yg sakral. Jangan kita nodai dengan politik sesaat. Jika alasannya supaya Ahyar memberi akomodasi, lebih baik tidak adakan di Lombok sekalian, kayak kita ndak punya uang aja" tulis Wahyu Satriadi.
Sebelumnya diketahui, penunjukan Ahyar Abduh sebagai ketua Panitia Munas dan Mubes ini ditolak keras Kalangan Muda NU karena Ahyar Abduh bukanlah kader NU melainkan kader Nahdlatul Wathan (NW).
Sejumlah kalangan Muda NU sejak kamis lalu memang mempersoalkan penunjukan Ahyar sebagai ketua panitia. Menurut mereka, disamping sangat politis juga seakan-akan menunjukkan ketidakpercayaan NU pada kader-kadernya sendiri di daerah untuk melaksanakan acara sebesar Munas dan Konbes.
"Munas dan Konbes ini acara penting, masak diurus sama orang diluar NU, kayak NU gag ada kader aja" tulis Obox menanggapi.
"NU harusnya steril dari kepentingan politis. Apalagi ini Munas Alim Ulama, acara yg sakral. Jangan kita nodai dengan politik sesaat. Jika alasannya supaya Ahyar memberi akomodasi, lebih baik tidak adakan di Lombok sekalian, kayak kita ndak punya uang aja" tulis Wahyu Satriadi.
Penolakan juga datang dari NW
Penolakan Ahyar tidak hanya datang dari kalangan NU, melainkan juga dari kader NW sendiri. Di Facebook, copy surat undangan penunjukan Ahyar sebagai ketua panitia dan undangan rapat persiapan Mubes dan Munas di Kantor walikota menjadi Bahan Bully netizen.
"Mohon pencerahan dari saudara Anjani tentang Bapak H. Akhyar Abduh, apa beliau ini NW atau NU?, sebab selama ini setahu saya beliau adalah NW terbukti Anjani selalu mendukungnya ketika Pilkada terlebih untuk Pilgub 2018 ini, tapi ternyata sepertinya beliau ini NU, yang benar ini mana?" Tulis akun Ukhti NW di Group Diskusi Ceras Nahdlatul Wathan.
Postingan tersebut sampai berita ini ditulis sudah mencapai 192 komentar. Kalangan Muda NW mayoritas menyoroti negatif, menurut mereka ini menunjukkan plin plan kader dan abituren NW.
"Saya pribadi terserah org mau pilih organisasi islam apa, tapi jgn mencla mencle ke byk jamaah utk jd tujuan politik. Bilang abituren nw, wakil nw tapi jadi pimpinan ormas lain. Utk politik saja? Jujur dulu sama diri sendiri dulu posisinya di mana" akun Zainuri Sulaiman.
"Untk Urusan Politik Jangankan jadi ketua Panitia NU, jadi Ketua Ojek Aja Beliau Mau Untk Saat ini, yg Penting Suara Mas Brooh. . . ." Tulis akun Emi Radit sinis. []