Unit Pelaksana Kegiatan (UPK) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Program Generasi Sehat Cerdas (PNPM-GSC) Janapria mulai Oktober nanti akan menghentikan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Penyuluhan yang biasanya diberikan kepada bayi dan balita sebagai motivasi mereka ke posyandu. Hal tersebut disampaikan Fasilitator PNPM GSC Kecamatan Janapria Rully El Farabi ketika dikonfirmasi Tabayyunews.com via telepon Kamis (18/9).
Memotivasi masyarakat agar gemar datang ke posyandu dengan memberikan PMT kepada mereka menurut Rully sudah saatnya dihentikan sebab, yang dibutuhkan dari masyarakat itu adalah kesadaran mereka untuk aktif ber posyandu bukan karena iming-iming PMT.
“Sudah cukup pemberian PMT, kita minta mereka datang bukan karena ada PMT, tapi murni karena kesadaran mereka pada kesehatan diri dan anak-anaknya” Tegas Rully.
Bahkan sebelumnya, Rully El Farabi sempat mewacanakan menghapus semua jenis PMT yang ada, seperti PMT Pemulihan untuk bayi balita BGM dan Ibu Hamil Kek atau Resti. Namun ia mendapat teguran dari Fasilitator Kabupaten Lombok Tengah bahwa hal tersebut akan dipertanyakan dalam program.
“Bagi saya, PMT-PMT seperti ini sudah tidak perlu lagi diadakan GSC sebab, kasus BGM dan Bumil Kek bukan soal masyarakat tidak mampu tapi soal minimnya kesadaran akan kesehatan” Ungkapnya.
Ia menambahkan, bahkan kegiatan PMT selama ini sering tidak tepat sasaran, karena diberikan kepada orang yang sebetulnya mampu tapi mengalami BGM atau KEK karena malas ke posyandu atau kurang pengetahuan tentang makanan sehat.
Disamping itu, menurut Rully, jikapun PMT Pemulihan untuk BGM dan Ibu Hamil Kek ini diperlukan, maka itu seharusnya menjadi tanggungjawab pemerintah melalui dinas kesehatan.
“Kalo ini bisa ditangani dinas kesehatan, maka GSC bisa membiayai kegiatan-kegiatan lain yang tak kalah pentingnya seperti kelas ibu dan dan kelas gizi yang poinnya adalah penyadaran masyarakat” Pungkas pria yang berniat ikut Pilkada Lombok Tengah lewat jalur independen ini.[AJ]
